Penulis: Paran Sakiu
Jakarta, Detikborneo.com – Apa itu LPDN? Pasti menjadi pertanyan banyak orang. Pertanyaan yang wajar mengingat singkatan yang baru dimunculkan dalam komunitas Dayak. LPDN singkatan dari Lembaga Perempuan Dayak Nasional yang pengurusnya baru saja dilantik oleh Presiden MADN Bapak Marthin Bila, Kamis (14/04/2023). Pelantikan ini dilaksanakan di gedung Perpustakaan Nasional yang beralamat di Jl. Merdeka No.11 Jakarta Pusat.
Sebelum acara pelantikan ketua terpilih Ir. Nyelong I. Simon dinugerahi nama terhormat dengan nama Intan Kanuah Tapusak Lingu. Prosesi penganugerahan nama berdasarkan adat Kalimantan Tengah sesuai asal Ibu Nyelong. Jedah beberapa menit acara penyambutan kehadiran presiden MADN dg memasuki ruangan.
Kehadiran presiden Dayak disambut dengan tarian pertunjukan oleh penari Dayak, Jepri dan Asun dengan pendamping dua wanita cantik. Pemandu acara Santi meminta hadirin berdiri dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu Dayak bersatu. Setelah itu doa berkat yang dipimpin oleh seorang pastor.
Berlanjut di mana sekretaris jendral MADN Yakubus Kumis membacakan Surta Keputusan (SK) pengangkatan pengurus mulai dari ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, bendahara dan bidang-bidang lainnya untuk periode 2023-2028.
Pelantikan dan pembacaan janji oleh Presiden Dayak yang diikuti oleh pengurus LPDN. Ada banyak program yang disasar oleh ketua LPDN. Menarik untuk dicermati acara pelantikan juga dihadiri oleh Wanita Keren Indonesia, Ikatan Gastronomi Indonesia, Ketua DAD DKI Jakarta dengan beberapa pengurusnya, Ketua FDKJ yakni G.Leo Oendoen, Mangku TBBR DKI Jakarta Nopianus dan beberapa anggota Barkomad DKI Jakarta.
Setelah beberapa perwakilan memberikan kata sambutan, ada fashion show. Kemudian ditutup persembahan lagu: “salam Dayak ” yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Ibu Nini Magdalena.
Kita berharap kehadiran LPDN memberi dampak baik untuk perempuan Dayak di Kalimantan, Indonesia dan dunia. Apalagi pengurus LPDN adalah wanita Dayak yang berpengalaman diberbagai disiplin ilmu, hampir semua bergelar S3, mendapat dukumgan penuh dari MADN.
Tugas mendesak dari LPDN adalah pembentukan di setiap kota madya, kabupaten dan kecamatan di mana Manusia Dayak bermukim khususnya di Kalimantan. Selamat untuk pengurus LPDN atas pelantikannya dan selamat bekerja.
Bionarasi
Paran Sakiu, S.Th., M.Pd. dilahirkan di Mentonyek pada 19 Maret 1971. Guru PAK di SMPK Rahmani, pegiat literasi.
Aktif menulis untuk www.detikborneo.com.
Menulis dan menerbitkan buku:
1. Menimba dari Sumur Yakub (Tangerang, 2019)
2. Kumpulan Cerpen: Hari Terakhir (Tangerang, 2020)
3. Kumpulan Cerpen: Seusai Pesta Naik Dango (Tangerang, 2021)
4. Panglima Jilah (Tangerang, 2022)
Menikah dengan Okseviorita dan telah dikarunia tiga orang anak, menetap di penjaringan, Jakarta Utara.