26 C
Singkawang
More
    BerandaLumbungMengubah Air Menjadi Api

    Mengubah Air Menjadi Api

    | Penulis: Aco & Somek

    Suasana pagi itu sangat kontras dengan keadaan kampung Ansok, Desa Benua Kencana, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang.

    Matahari beranjak dari peraduannya di pagi itu, suara burung berkicau seolah bernyanyi dengan riangnya, tapi suasana pagi itu sangat kontras dengan keadaan kampung Ansok, Desa Benua Kencana, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang.

    Di kampung inilah lahir sebuah ide dimana masyarakat ingin menikmati terangnya listrik di malam hari. Dengan melihat keinginan masyarakat yang sangat tinggi maka Antong (33 tahun) salah satu pemuda di kampung itu, mengadakan pertemuan guna mewujudkan keinginan mereka. Dalam pertemuan ini muncullah satu kesepakatan bersama yaitu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

    “Dalam pertemuan itu juga saya dipercaya kawan-kawan sebagai pendamping dalam pembangunan PLTMH tersebut,” Jelas Antong yang biasa dipanggil bapak Riska ini.

    Untuk membangun PLTMH tentunya mereka memerlukan sejumlah dana yang cukup besar. Setelah mereka diskusikan bersama dan mereka memohon bantuan kepada CU Keling Kumang (CUKK) supaya dapat mewujudkan keinginan masyarakat setempat karena kurang lebih 80 % masyarakat adalah anggota CUKK.

    “Untuk menindak lanjuti permohonan anggota maka CUKK mengundang seorang konsultan PLTMH dari Bandung guna melakukan survei dan analisis ke lapangan, guna memastikan apakah PLTMH tersebut bisa berjalan sesuai keinginan atau tidak,” jelas Antong sambil menyapu keringat yang ada di keningnya.

    “Menurut hasil survei maka dipastikan PLTMH ini bisa berjalan dengan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 231 juta tambah Gunawan (Konsultan-Red). Di CUKK memang ada produk pinjaman sosial dimana pinjaman ini khusus diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat,” jelas Somek (Kaur Kredit CUKK) saat dikontak di kantornya.

    “Pinjaman ini bunganya sangat rendah yaitu 1,5% menurun, ini merupakan salah satu komitmen CUKK dalam membantu anggotanya,” tambah Somek yang biasa dipanggil Apak Piau ini sambil tersenyum.

    Lebih lanjut, “Dana yang dicairkan CUKK dalam bentuk pinjaman digunakan untuk pengadaan turbin (alat pembangkit) serta kontrol panel (pengontrol daya). Maka sudah menjadi kewajiban kami setiap bulan mengangsur pinjaman tersebut,” kata Antong sambil beranjak dari kursinya.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada CUKK karena tanpa CUKK sudah pasti kampung kami belum bisa menikmati listrik seperti saat ini,” tambah Antong dengan tegas dan semangat.

    Sambil berlalu, salah satu warga kampung berteriak, “dulu pelita sekarang PLTMH,” dengan wajah yang berseri-seri sambil melambaikan tangan.

    ***

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita