| Catatan Redaksi:
Borneo, pulau terbesar ketiga dunia, tengah menghadapi isu lingkungan. Pengembangan industri kelapa sawit juga menghadapi isu eksploitasi berlebihan sumber daya alam Indonesia. Ancaman lainnya yakni konflik sosial, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Tentu saja, masalah itu harus diatasi.
Turut memikirkan, dan memberi pencerahan terhadap industri “emas hijau” itu, Redaksi mulai hari ini berturut-turut menurunkan 10 Profil Perusahaan, Pemain Sawit terbesar negeri Pancasila ini.
Semoga bermanfaat.
Indonesia adalah produsen terbesar di dunia dengan label ini saja telah memberi kita gambaran seperti apa prospek sawit di masa datang. Dilihat dari sisi kemanfaatan minyak sawit dan turunannya permintaan akan terus meningkat. Untuk melihat lebih jauh prospek sawit dalam dekade ke muka, pertama-tama harus melihat pergerakan sawit pada pasar global.
Pasar Asia Pasifik diprediksi akan menjadi pasar utama Minyak Sawit. Indonesia menjadi negara terdepan di kawasan Asia Tenggara diikuti oleh Cina, Malaysia dan India.
Jamak diketahui. Bahwa Pasar Minyak Sawit di Asia Pasifik didominasi oleh produksi minyak sawit yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Malaysia dan Indonesia adalah produsen utama Minyak Sawit. Kedua Negara merupakan penghubung utama bagi perusahaan untuk melakukan investasi di lapangan.
Pasar dunia untuk minyak sawit telah tumbuh dengan kecepatan yang stabil selama bertahun-tahun seiring dengan sektor minyak nabati. Sementara aplikasi makanan berkontribusi terhadap sebagian besar pertumbuhan, adopsi yang stabil dalam aplikasi industri juga menguntungkan pasar. Pertumbuhan pasar di masa depan, dapat dipastikan, akan didorong oleh semakin menonjolnya minyak sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPO).
Siapa saja pemain top perusahaan sawit?
Berikut ini senarai10 besar perusahaan minyak sawit Indonesia pada tahun 2017, berdasarkan pendapatan.
1. Cargill
Cargill adalah Perusahaan penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia, sebuah perusahaan global dengan banyak perkebunan kelapa sawit dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Pendapatan mereka mencapai $ 107 miliar pada tahun 2016 dengan perkiraan $ 110 miliar pada akhir 2017.
Bisnis ini dimulai pada tahun 1974 dan sekarang mempekerjakan lebih dari 190.000 karyawan untuk mengerjakan 41.000 hektar perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Karyawan Cargill bekerja dengan 14.000 petani plasma pantas menduduki posisi pertama. Mereka mengajarkan praktik pertanian kelapa sawit berkelanjutan. Tujuannya untuk seperti kualitas panen (sedikitnya 25 ton/hektar/tahun, meningkatkan penggunaan lahan, dan mempromosikan praktik kerja yang aman dan efisien. (X-5)
(Bersambung)
***