Jakarta, detikborneo.com – Sempat mendadak menghilang dari medsos, presenter Deddy Corbuzier menderita Covid-19 dan mengalami badai sitokin.
Dalam podcast di YouTube-nya, Deddy menjelaskan bahwa dia mengalami demam 40 derajat dan vertigo setelah dua minggu saat sudah dinyatakan negatif. Padahal, ketika masih terinfeksi Covid-19, ayah satu anak itu tidak mengalami gejala apapun.
Hadir juga salah satu dokter yang merawat nya saat iya sakit, Adalah dokter Gunawan, yang hadir di podcast miliknya juga dimana mereka membahas bagaiman Deddy COrbuzer bisa mengalami sakit.

“Something is wrong, saya CT toraks ke RSPAD pada saat itu. Ternyata ada kerusakan, hitungannya itu 30, saya enggak ngerti 30 persen atau apa,,”ujar Deddy Corbuzier, dikutip dari podcast di kanal YouTube-nya, Minggu (22/8/2021).
Deddy masih diperbolehkan untuk menjalani perawatan di rumah karena kadar saturasi oksigennya masih normal yakni 99. Namun, dua hari setelahnya Deddy mengalami demam tinggi hingga harus dibawa ke rumah sakit.
“Saya ketemu dokter Gunawan, dia bilang ini memburuk, ketika di cek CT toraks sudah 60 dan keadaannya masuk ke momen badai sitokin,” kata Deddy.
Deddy tidak diperbolehkan pulang dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. “Setahu saya badai Sitokin ini membuat orang meninggal, kondisinya pada saat itu panas demam, badan sakit semua, kecewa sekali,” tutur Deddy.
Ayah satu anak itu mengaku kecewa karena tak menyangka orang sepertinya yang selalu menjalani hidup sehat bisa terinfeksi virus corona bahkan sampai mengalami badai sitokin.
“Saya olahraga tiap hari, vitamin D saya tinggi, zinc saya tinggi, saya bisa kena tanpa gejala, lalu minggu kedua, hancur saya,” ucap Deddy. Baca juga: Deddy Corbuzier Mendadak Pamit dari Podcast dan Media Sosial, Kenapa?
“Makasih semuanya tuk doa nya…. Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat, Intinya dua minggu saya break semua nya karena saya Hrs konsentrasi pada kesehatan saya. Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it’s covid. Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari.. Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan turun tangan semaksimal mungkin tuk menstabilkan keadaan saya keluar dr masa kritis. Yes it’s a life and death situation. Hebat nya Oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini… hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yg parah. Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen.. That’s and the doctor help.. Make me pass my critical time… Life and death. But then.. Kisah saya berlanjut… Dokter Gunawan yang merawat saya ternyata memiliki kisah luar biasa.. Yang saya dengar langsung dari pasien2 nya disana… Dia mengeluarkan banyak uang pribadi untuk obat obat dan biaya lainnya untuk banyak pasien.. Krn dia tahu kalau tidak dibantu.. Mereka mati.. Maka sampai kendaraan pun ia relakan tuk membantu puluhan pasien nya… Tanpa memikirkan keadaan ekonomi nya sendiri. This is my story and his story… And this is our appreciation from me and @indonesiapastibisaofficial to him for saving many lives. Dan yang terakhir… Thank you @indonesiapastibisaofficial Thank u for helping all people” Tulis Deddy di Kalan Youtube Miliknya. (Rd)





