25.2 C
Singkawang
More
    BerandaPetuah LeluhurRevolusi Mental

    Revolusi Mental

    | Penulis: Dr. Mugeni

    Meskipun tidak gila hormat, kita berhak dan pantas untuk dihormati. Tetapi seberapa terhormatnya kita, tergantung seberapa harga yang pantas kita terima dari orang lain.

    Harga itu berangkat dari perilaku kita terhadap orang lain, bukan dari tingkat pendidikan atau level kemampuan finansial. Tetapi, orang terpelajar (tidak selalu dan tidak mesti sarjana) mempunyai kecenderungan berperilaku baik. Sebab orang terpelajar itu, sesungguhnya bukan saja pintar secara intelektual, melainkan juga pintar secara emosional dan spiritual, serta ramah secara sosial.

    Jangan sok mengaku sebagai orang terpelajar kalau baru pintar secara intelektual. Dunia pendidikan kita sekarang lebih berorientasi pada kepintaran intelektual dan kurang mengedepankan kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual.

    Akibatnya, kebanyakan yang dihasilkan adalah orang pintar (termasuk para dukun dan paranormal), bukan orang terpelajar. Oleh karena itu, janganlah kita bingung kalau banyak pelaku kejahatan adalah pemegang banyak ijazah. Itu juga produk dunia kerja kita sekarang yang mengedepankan ijazah ketimbang kompetensi. Sekali lagi, lebih mengutamakan casing ketimbang fungsinya atau lebih memperhatikan bungkus daripada isinya.

    Baca juga: Mengelola Waktu

    Lihatlah kalau anak-anak kita melamar kerja, yang ditanya lebih dulu adalah ijazahnya ketimbang menanyakan pengalaman dan keterampilannya.Yang dilihat dulu angka-angka nilai ijazahnya ketimbang memperhatikan gerak-gerik tubuh dan etikanya ketika dia masuk menghadap.

    Bahkan untuk menjadi seorang pegawai negeri pun sekarang ini cukup dengan menyerahkan ijazah dan menghadap komputer. Tidak heran pula kalau banyak orang “pintar” mencari peluang mengomersialkan ijazah, termasuk menjual ijazah palsu karena memang banyak permintaan/peminatnya.

    Begitulah kita sekarang ini menjadi salah orientasi dalam mencari jati diri. Mudah-mudahan revolusi mental yang didengung-dengungkan sekarang ini tidak hanya sampai di ruang retorika.

    Good morning. Selamat pagi!

    ***

    Mugeni

    Dr. H. Mugeni, S.H., M.H. lahir pada 4 Juli 1959 adalah seorang tokoh literasi di Kalimantan Tengah, dan dahulu pernah menjadi seorang birokrat. Jabatan yang pernah ia emban salah satunya adalah sebagai Penjabat Bupati Barito Selatan pada 2016–2017.

    Kini menikmati hidup yang lebih hidup di perkebunannya di Sukamara, sembari giat berliterasi. Ia ketua Komunitas Penulis Lembaga Literasi Dayak.


    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita