| Penulis: Paran Sakiu
Dalam kancah kepenulisan nama Masri Sareb Putra, M.A., Bukan nama yang asing lagi. Menulis ribuan artikel. Seratus lebih judul buku yang telah naik cetak hasil dari karangan dan tulisannya. Kami menyapanya dengan sapaan “Master” karena kepiawaiannya dalam hal mengarang, menulis, menerbitkan buku serta melatih banyak orang.
Mereka yang dilatih tidak sedikit yang menjadi penulis dan pengarang sungguhan. Maka bukan kebetulan jika Bibliopedia menjadikannya nara sumber dalam webinar resensi buku pada hari Sabtu, 12 Februari 2022.
Acara dimoderatori oleh Bapak Matius Mardani, S.PdK,. M.Pd. Secara sigap semua pertanyaan baik melalui chat maupun yang bertanya langsung dengan memberi aba-aba diberikan ruang yang sama. Tidak ada yang terlewatkan. Semua merasa dihargai dan diperhatikan. Semua pertanyaan dijawab dengan setuntas-tuntasnya. Banyak webinar yang diselenggarakan namun pertanyaan baik dan bagus sering diabaikan.
Webinar diawali dengan memaparkan manfaat dari menulis. Ada empat manfaat dari menulis salah satunya berumur panjang karena memiliki jiwa yang sehat. Tidak heran para penulis atau pengarang berumur panjang diantaranya disebut nama Pramoedya Ananda Toer, Jakob Oetama dll.
Selama satu jam Masri Sareb Putra memaparkan materi, Setelah tuntas baru diberikan ruang untuk bertanya. Peserta dibawa dalam ruang kuliah persis seperti metode Socrates yang banyak berdiskusi. Tanpa terasa webinar melewati batas waktu yang dipatok dari 17.00- 18.30 WIB, menjadi 17.00-19.00 WIB. Sekalipun melewati batas waktu tidak ada yang keluar kecuali bagi yang minta ijin untuk solat.
Materi yang disampaikan tidak keluar dari tema “Menulis Resensi yang Efektif dan Berdaya Pikat. Diawali dari asal usul, pengertian bahwa resensi berasal dari kata recentio: menimbang, melihat kembali dan menilai suatu karya-lazimnya buku, kaset dan karya cipta lainnya. Dalam Kasanah Indonesia, resensi dikenal pula sebagai rehal, timbangan buku, bedah buku, perbincangan buku dll.
Materi berlanjut kepada tahapan resensi dengan membaca buku yang hendak di resensi, mencatat bagian mana yang menarik, cari dimana bagian kebaharuan dari buku tersebut, cari dimana letak keunikannya yang sangat berbeda dari yang lainnya, terakhir mencari manfaat/ kegunaan untuk diri sendiri dan khalayak ramai.
Webinar ini dilaksanakan dalam rangka kegiatan sayembara meresensi dua buah buku dengan hadiah yang cukup besar. Buku pertama adalah “Menghianati Keputusan sendiri” dari buku Dr. Yansen T.P. M.Si. dan buku kedua adalah otobiografi “Drs. Cornelis, M.H., Motivator & Pemimpin”. Belum pernah ada sayembara meresensi buku. Ini adalah peluang dan kesempatan untuk siapa saja.
Masri Sareb Putra juga memberikan tips untuk dapat menjadi pemenang dalam mereseni buku tersebut. Peserta dianjurkan untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan panitia. Menonjolkan sisi baik, keunggulan bukan berarti tidak ada sisi kekurangannya. Jika bagian ini diperhatikan dijamin paling tidak masuk sebagai pemenang peserta. Adapun juri dari buku pertama selain Masri Sareb Putra ada Pepih Nugraha dan Dodi Mawardi. Sedangkan buku kedua dengan juri Masri Sareb Putra, Nur Iskandar dan Pitalis Mawardi.
Peserta webinar sebarannya ada di Pangkal Pinang, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi bahkan ada yang bermukim di Portugal. Semua antusias menyimak pemaparan dan lebih lagi saat ruang tanya jawab. Ada begitu banyak pertanyaan yang ujung-ujungnya perlu ada webinar yang berkelanjutan tentang dunia kepengarangan dan kepenulisan. Semoga antusiasme ini mendapat muara dengan ditukangi oleh Masri Sareb Putra, Pepih Nugraha dan Dodi Mawardi. Lebih lagi yang mengikuti webinar mau ikut sayembara meresensi dan menang.
***
Bionarasi
Paran Sakiu, S.Th. dilahirkan di Mentonyek pada 19 Maret 1971. Guru PAK di SMPK Rahmani, pegiat literasi.
Aktif menulis untuk www.detikborneo.com.
Menulis dan menerbitkan buku:
1. Menimba dari Sumur Yakub (Tangerang, 2019)
2. Kumpulan Cerpen: Hari Terakhir (Tangerang, 2020)
3. Kumpulan Cerpen: Seusai Pesta Naik Dango
Menikah dengan Okseviorita dan telah dikarunia tiga orang anak, menetap di penjaringan, Jakarta Utara.