Jakarta, detikborneo.com – Setelah menggelar aksi di depan Markas Besar (Mabes) POLRI pada 13 Oktober 2023, Aliansi Pemuda-Pemudi Dayak- Jakarta menyerahkan tuntutan aksi, dimana salah satu tuntutan yaitu mendesak KAPOLRI mengusut tuntas kasus tersebut, namun sampai saat ini masyarakat masih tidak mengetahui bagaimana kelanjutan dalam penanganan kasus tersebut.
Aliansi Pemuda Pemudi Dayak Jakarta meminta penanganan kasus tersebut dilakukan dengan transparan.
BACA JUGA : Usai Unjuk Rasa Aliansi Pemuda Pemudi Dayak – Jakarta Temui Divisi Humas Polri
“Benar, selesai kami melakukan aksi di depan MABES, kami menyerahkan tuntutan langsung kepada bapak AKBP Faizan Arianto, dalam tuntutan tersebut kami menyampaikan agar penanganan kasus tersebut dilakukan secara transparan” ujar Marsel, Koordinator Aksi.
Namun hingga saat ini perkembangan kabar yang diharapkan oleh publik dapat dibuka secara transparan tidak menemui titik terang, bahkan beredar kabar bahwa laporan pihak keluarga korban ditolak oleh Bareskrim, dan hasil kinerja dari tim investigasi yang sudah dibentuk oleh POLRI tidak membuahkan hasil.
“iya kami melihat ada beberapa berita yang menyampaikan bahwa keluarga korban melakukan pelaporan kepada Bareskrim, namun ditolak, kami tidak mengetahui alasan logisnya, kemudian juga Tim Investigasi yang sudah dibentuk tempo hari tidak tahu hasil kerjanya apa” ujar Marsel.
Menindaklanjuti hal ini, kami Aliansi Pemuda-Pemudi Dayak- Jakarta mendesak Kapolri untuk serius dalam menangani permasalahan ini. (Mr/Rd)