
Balikpapan, detikborneo.com — Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Timur terus memperkuat jejaring bisnis lintas negara. Melalui kegiatan Partnership Business Gathering yang digelar di Hotel Platinum Balikpapan, Jumat (10/10/2025), APINDO mempertemukan pelaku usaha Kaltim dengan pengusaha asal Korea Selatan untuk membuka peluang kerja sama konkret di berbagai sektor.
Ketua APINDO Kaltim Dr. Abriantinus, SH, MA menyebut, forum ini menjadi langkah strategis untuk memperluas hubungan bisnis internasional, khususnya di tengah meningkatnya minat investasi asing di Kalimantan Timur pasca pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kegiatan ini bertujuan membuka peluang kerja sama konkret antara pengusaha Indonesia dan Korea Selatan. Banyak perusahaan Korea yang sudah lama beroperasi di Kaltim — sekarang saatnya kita maksimalkan potensi tersebut,” ujar Abriantinus.
Acara ini menghadirkan Patricia Sylvia Yoon, Founder & CEO PT Anugrah Cahaya Pelangi, sebagai pembicara utama. Patricia dikenal sebagai pengusaha Indonesia yang sukses di Korea Selatan dengan jaringan bisnis yang luas di bidang pariwisata, kecantikan, kesehatan, dan industri kreatif.
Patricia menilai Kalimantan Timur memiliki daya tarik investasi yang sangat besar.
“Kaltim memiliki sumber daya alam yang melimpah — batu bara, kelapa sawit, dan potensi energi baru. Ini membuat banyak investor Korea tertarik. Tapi kerja sama tak hanya di sektor energi, bisa juga di bidang pariwisata, kecantikan, hingga teknologi kesehatan,” jelasnya.
Ia menambahkan, tren wisata halal dan industri kecantikan Korea bisa menjadi peluang baru bagi pengusaha lokal.
“Kami siap menjembatani pelaku usaha Kaltim yang ingin memproduksi merek kecantikan lokal dengan teknologi dan formula dari Korea,” ujarnya.
Diskusi berlangsung dinamis. Ketua Kadin Balikpapan Noval Asfihani menyoroti kualitas produk alat kesehatan asal Korea, sementara pengusaha tambang Rudi Setiawan mengeluhkan sulitnya akses suku cadang produk Korea di pasar lokal. Patricia menegaskan komitmennya untuk membantu menjembatani kebutuhan tersebut.
“Kami siap membantu mempertemukan pengusaha Kaltim dengan mitra bisnis yang tepat dari Korea,” tegas Patricia.
Ketua Bidang Investasi dan Kerja Sama Antardaerah BPD HIPMI Kaltim, Sidik Amirullah, menilai forum seperti ini perlu berkelanjutan.
“Perlu ada tindak lanjut berupa forum bisnis langsung antara pengusaha Kaltim, pemerintah, dan pelaku usaha Korea Selatan,” katanya.
Menjawab hal itu, Patricia mengungkapkan bahwa tahun depan akan digelar Indonesia–Korea Partnership Business Forum 2026 di Jakarta, yang akan dihadiri puluhan pengusaha dari Korea Selatan.
Abriantinus menegaskan kembali komitmen APINDO Kaltim untuk menjadi penghubung strategis dalam kerja sama bisnis internasional.
“Kami ingin agar pelaku usaha Kaltim dapat memanfaatkan pengalaman, jaringan, dan akses pasar yang dimiliki Ibu Patricia untuk memperluas peluang bisnis mereka,” tandasnya.
APINDO Kaltim berharap sinergi bisnis Indonesia–Korea dapat terus diperkuat, sejalan dengan visi menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru Asia di era pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (Sumber: apindokaltim/ Bajare007).