Mempawah, detikborneo.com -Figur Alm AKP (P). Edward Sudianto Dimata keluarga adalah pribadi yang sangat baik dan berjiwa sosial tinggi serta bertanggung dalam mengemban tugas.
“Bapak itu orang yang memiliki jiwa sosial sangat tinggi, beliau lebih mengutamakan kepentingan orang lain atau organisasi diatas kepentingan pribadi dan keluarga, beliau sangat menghargai pekerjaannya dan bertanggung jawab penuh saat masih mengemban tugas sebagai polisi dan sangat senang membantu orang lain saat mengalami kesulitan atau masalah beliau selalu hadir meskipun sudah pensiun dari kepolisian.”
Seminggu sebelum kejadian bapak saya mengumpulkan semua berkas-berkas penting terkait pensiunnya dulu sebagai polisi dan disatukan dalam satu map dan berpesan kepada mama kalau nanti bapak tidak ada (maksudnya wafat) ini berkas-berkas bapak dan tolong sampaikan kepada temannya di mempawah untuk dapat diurus ke Pontianak. Beberapa hari bapak sibuk mengurus dokumen itu, dua hari kemudian peristiwa malam naas pembunuhan bapak saya terjadi, ini adalah firasat yang tidak kami sadari kisah Teteh putri sulung almarhum yang masih merasakan kesedihan atas kepergian Ayah tercinta.
Tiga anak dan dua cucu hasil pernikahan AKP (P). Edward Sudianto dengan Maria Magdalena Putri Dayak Kanayatn asal Desa Bantak Kecamatan Menyuke Darit Kabupaten Landak.
Putra semata wayang AKP (P). Edward Sudianto yang nomor dua sudah duluan meningal karena sakit Tahun 2013 saat masih kuliah.
Nama Ana-anak AKP (P). Edward Sudianto dan Maria Magdalena adalah:
1.Ema Yuliana, SH,MH (teteh)
2.Yulius Hendra (alm)
3.Yuli Adriana, S.Tr. Keb
Teteh pangilan akrab Ema Yuliana mewakili keluarga menyampaikan:
‘Kami sangat berterima kasih kepada para Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Aparat Kepolisian Polres Mempawah dan Masyarakat luas yang telah bersimpati serta membantu kami dalam upacara adat kematian kami tercinta, berat sekali bagi kami atas kematian yang tidak harus kami relakan, kami merasa dengan adanya prosesi adat ini harga diri kami dan keluarga besar tidak diinjak oleh orang lain berharap aparat kepolisian, hakim dan Jaksa menuntut hukum pidana yang seadil-adil terhadap tersangka.
Dengan adanya prosesi adat ini saya percaya bahwa Almarhum bapak saya dapat meninggalkan dunia ini dengan tenang dialam baka dan mendapatkan tempat yang layak disisiNya dan memohon doanya ka Jubata (Tuhan) menguatkan kami semua supaya ikhlas menghadapi cobaan ini.
Terima kasih juga kepada media detikborneo.com yang terus menerus menayangkan seputar berita almarhum. (Bajare007)