26 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaBangun Dari Tidur Lama 48 Tahun, Kini Masyarakat Bakati Desa Sango Adakan...

    Bangun Dari Tidur Lama 48 Tahun, Kini Masyarakat Bakati Desa Sango Adakan Ritual Nyabak’ng Rumah Pongo’ Baru.

    WhatsApp Image 2020 06 21 at 19.49.17
    Rumah Adat Pongo Desa Sango

    Bengkayang, detikborneo.com – Sekian lama tak melaksanakan ritual nyabank dan tak memiliki rumah adat, akhir nya Kamis 18/06/2020 masyarakat Bakati Benua Riuk Desa Sango Dusun Sebalos kembali mengadakan ritual adat nyabak’ng mencuci tengkorak.

    Tak lepas dari adat dan budaya Dayak memang terkenal hingga manca Negara. Menjunjung tinggi adat dan budaya leluhur Dayak selalu mengadakankan ritual sesuai dengan daerahnya masing-masing. Namun seiring pesatnya arus perkembangan jaman beberapa ritual Dayak mulai bergeser.

    Setidaknya lebih dari 48 tahun Pongo’ di Desa Sango ini tertidur seolah hilang  ditelan jaman, kini Masyarakat kembali melaksanakan ritual ini setelah melalui proses kurang lebih 9 bulan pembangunannya.
    Jhon Hanta Kepala Desa Sango bersykur rumah adat untuk melestarikan ritual sudah  dapat digunakan, John mengungkapkan meski masih ada kekurangan pendukungnya seperti MCK dll, Jhon berharap ingin mendapat dukungan penuh dari Pemkab Bengkayang.

    ”Jadi ide pembangunan rumah adat Pongo’ Sebalos ini adalah ide dari saya sendiri, karena di kampung masih ada tengkorak, tapi rumah adatnya tidak ada, maka timbul niat saya untuk mendirikan kembali Pongo (rumah adat) yang sudah kurang lebih 48 tahun hilang dimakan jaman”, ungkap Jhon.

    “Setelah mengadakan musyawarah dengan para tetua dan masyarakat, maka kami sepakat untuk mendirikan kembali dengan model yang sama dengan Pongo’ yang pernah ada dulu” tutur Jhon saat dihubungi.

    Dengan adanya kembali Pongo generasi muda bisa melihat bagaimana bentuk dan adat kita orang dayak. Kedepannya, saya harap Pongo’ dan upacara Nyabakng Sebalos bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan tentunya bisa menambah penghasilan masyarakat setempat dari berjualan kerajinan tangan lokal, hasil bumi atau kebun”, ucap Jhon.

    WhatsApp Image 2020 06 21 at 19.48.54 1

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita