| Penulis: Dalmasius dan Kristina Devi Adita Gloria | Editor: Rima Irma
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, tidak mematahkan semangat Mahasiswa Program Studi Manajemen Institut Shanti Bhuana Bengkayang dalam melaksanakan Kerja Praktek sebagai salah satu bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Bengkayang.
Program pendampingan UMKM di Kabupaten Bengkayang bertujuan untuk membantu pengelola dalam meningkatkan mutu dari usaha yang dikelola. Pendampingan yang dilakukan merupakan salah satu bentuk partisipasi Mahasiswa Institut Shanti Bhuana dalam upaya memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
Terdapat aspek-aspek utama yang diberikan dalam pendampingan terkait modul ILO SCORE supaya UMKM yang didampingi memiliki pemahaman serta pandangan kedepan sehingga usaha terus berkelanjutan.
Sebelum dilaksanakannya pendampingan pada UMKM di Kabupaten Bengkayang, Mahasiswa Institut Shanti Bhuana Prodi Manajemen angkatan 2018 dibentuk menjadi 17 kelompok dan setiap kelompok wajib mengikuti pembekalan Kerja Praktek selama 4 hari yang terdiri dari 15 sesi membahas terkait modul ILO SCORE.
Hal tersebut bertujuan supaya setiap Mahasiswa yang melakukan Kerja Praktek dapat berpikir kritis dalam menyusun program-program yang akan dijalankan pada UMKM yang didampingi serta Mahasiswa memiliki gambaran umum terkait pelaksanaan selanjutnya.
Cafe Teras Rolyan merupakan salah satu UMKM yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat dan dapat menjadi tempat melakukan Kerja Praktek dengan mendampingi UMKM tersebut. Cafe ini didirikan oleh Herzi Egy Hardyan sejak tahun 2018 silam.
Awalnya Cafe ini memiliki 2 orang karyawan dan seiring berjalannya waktu, karyawan yang masih bekerja tersisa 1 orang saja. Alasan dibangunnya usaha ini karena bertambahnya minat masyarakat untuk bersantai di luar rumah dan pelanggan yang datang dari berbagai kalangan usia serta bisnis ini dianggap menguntungkan.
Salah satu masalah yang dihadapi Cafe Teras Rolyan saat ini berkurangnya pelanggan karena pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2019. Selain itu, area dapur, toilet, dan tempat pramusaji kurang bersih, kurangnya promosi yang dilakukan oleh pemilik sehingga pendapatan juga menurun, daftar menu makanan kurang lengkap dan pelayanan yang lambat karena karyawan hanya 1 orang.
Dari banyaknya modul, kelompok ini memilih beberapa modul yang sesuai dengan BLA, yaitu: modul 5S, Tata Letak serta modul (K3) dan Hygiene. Selain itu, kelompok ini juga membantu pengelola dengan melayani pelanggan, sebagai pramusaji, dan membantu dalam kegiatan produksi.
Dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah, kelompok ini berperan sebagai pendamping hanya sebatas memberikan berbagai alternatif yang dapat diimplementasikan oleh UMKM, sehingga UMKM yang didampingi dapat memilih alternatif yang akan diterapkan.
Alternatif yang kelompok ini tawarkan sesuai dengan modul ILO SCORE. Hal ini diharapkan supaya konstribusi yang dilakukan kelompok ini dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM pada era globalisasi.
Terdapat 2 hubungan yang dibangun oleh kelompok ini sebagai pendamping yakni hubungan konsultatif dan partisipatif. Dengan adanya hubungan ini, maka kelompok ini berperan sebagai praktikkan dalam melaksanakan fungsi pendampingan yaitu sebagai peran motivator, fasilitator, dan katalisator.
Adanya program ini diharapkan dapat membangun sinergitas antara Institut Shanti Bhuana Bengkayang dengan para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.