Sanggau, Detikborneo.com – Martinus Marono, S.P.,M.M. Camat Jangkang meresmikan Gua Maria Nei Yah di lokasi wisata rohani Riam Itu, di desa Jangkang Benua, kecamatan Jangkang, kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (10/10) pukul 10.00.
Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Acara peresmian ini dihadiri oleh kepala desa Jangkang Benua beserta jajarannya, tokoh adat setempat, dan Wakil Rektor Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) Sekadau.
Adapun rangkaian acara dibuka dengan perayaan ekaristi dan pemberkatan yang dipimpin oleh Mikael Warsito, Pastor Kepala di paroki Jangkang.
Marono berharap, dengan dibangunnya Gua Maria Nei Yah dapat membangun potensi dari segala aspek kehidupan di kecamatan Jangkang.
“Tempat wisata ini berpotensi membangun segala aspek. Mulai dari ekonomi, pariwisata, hingga iman rohani. Pertama kali datang ke sini, saya tahu Jangkang adalah kawasan hutan. Mau bangun ini itu tidak bisa. Perkebunan tidak bisa masuk. Apalagi industri. Salah satu cara untuk mendongkrak wilayah kecamatan Jangkang yang terisolasi adalah dari sisi pariwisata. Gua Maria Nei Yah, gua maria pertama di kecamatan Jangkang ini, diharapkan bisa menjadi ikon sekaligus pendongkrak ekonomi daerah,” ucap Marono.
Gua Maria yang mengusung konsep jurokng (lumbung padi) ini digagas oleh L.C. Sareb (85), yang tak lain adalah ayahnda dari Masri Sareb Putra. Beliau seorang katekis dan tokoh Katholik Paroki Jangkang. Agar hidup rohani tetap terjaga, mengingat sejak Jangkang menjadi paroki pada 1951, belum ada tempat devosi khusus bagi siapa saja yang memohon perlindungan, berkat, dan penyertaan di medan dunia yang berat.
“Gua Maria ini didedikasikan untuk umat dan masyarakat Jangkang. Kami berjanji di hadapan semuanya tidak akan ada tanaman lain, kecuali pohon-pohon yang dari dulu sudah tumbuh di sini. Tidak ada emas kehidupan. Yang ada, hanyalah air kehidupan. ‘Akulah sumber air yang hidup’. Siapapun yang datang ke sini akan disejukkan.” ujar Masri Sareb Putra dalam sambutannya.
Kepala desa Jangkang Benua mengapresiasi Masri Sareb Putra yang sudah berinovasi dalam membangun Gua Maria yang bernuansa budaya Dayak Djongkang ini.
“Terima kasih kepada Masri Sareb Putra, putra terbaik Jangkang, yang sudah berinovasi. Hari ini adalah hari yang bersejarah. Dimana Gua Maria Nei Yah, Bunda kita semua, akan diresmikan. Alam boleh bersatu dengan kita. Maka patut kita jaga. Nanti kita bisa bekerjasama dengan kehutanan desa di kabupaten. Kita tingkatkan lagi lokasi Gua Maria Nei Yah sebagai aset desa kita dan aset kecamatan Jangkang. Supaya umat katolik di kecamatan Jangkang tidak lagi berziarah di tempat yang jauh. Siapa lagi yang akan berziarah di Gua Maria Nei Yah kalau bukan warga Jangkang”. (MF)
***