Pdt. Dr. Nikodemus Sabudin, MA, M.Th Pemuka Masyarakat Dayak Terpilih Penganugerahan 21 Tokoh Kristiani Versi Majalah NARWASTU
Jakarta, detikborneo.com – Acara penganugrahan 21 Tokoh Kristiani Versi Majalah NARWASTU Tahun 2020 dan Tahun 2021 di laksanakan pada hari Jumat, 14 Januari 2021 di Gedung Sopo Marpingkir Jakarta Timur pada pukul 16.30 – Selesai.
Acara dimulai dengan Ibadah Natal & Tahun Baru 2022 Keluarga Besar Majalah NARWASTU. Renungan Natal disampaikan oleh Pdt. Dr. Nus Remas, M.Th mengatakan menjadi Tokoh tidak hanya saat ini tapi sampai selama belajar dari Tokoh Alkitab: Abraham, Yusuf dan lainnya, karena Allah tidak pernah salah dalam memilih Tokohnya. Jangan goyah Allah tidak akan pernah meninggalkan. Karena di Sanggup. Nats Renungan diambil dari 1 Korintus 15:57- 58.
Pimpinan Redaksi Jonro Munthe menyampaikan Kriteria pemilihan Tokoh Kristiani yang menjadi penilaian majalah Narwastu adalah:
Seperti tahun-tahun lalu, ada tiga kriteria dari tim redaksi NARWASTU untuk memilih seseorang agar disebut tokoh pembuat berita. Pertama, si tokoh mesti populer dalam arti yang positif di bidangnya. Kedua, si tokoh mesti peduli pada persoalan gereja, masyarakat dan nasionalis (Pancasilais). Ketiga, si tokoh kerap jadi perbincangan dan muncul di media massa (terutama di NARWASTU), baik karena pemikiran-pemikirannya yang inovatif, aktivitasnya atau ide-idenya kontroversial. Si tokoh pun jadi figur inspirator dan motivator di tengah jemaat atau masyarakat.
Jonro juga menyampaikan permohonan maaf karena pandemi maka pemberian anugerah 21 Tokoh Kristiani Tahun 2020 tertunda karena pandemi dan disatukan pada hari ini bersama 21 Tokoh Kristiani Tahun 2021.
Ke- 21 Tokoh Kristiani yang tertunda untuk acara penganugerahannya karena Pandemi adalah:1. Mayjen TNI (Purn.) Jan Pieter Ate, M.Bus, M.A., (Mantan petinggi di Kementerian Pertahanan RI), 2. Febry Calvin Tetelepta, M.H. (Deputi I Kantor Staf Presiden RI), 3. Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST (Teolog HKBP), 4. Pdt. Wilhelmus Latumahina/alm. (Pencipta lagu “Hidup ini Adalah Kesempatan”), 5. Kamaruddin Simanjuntak, S.H. (Pengacara),
(6) Dr. Rofinus Neto Wuli, Pr. S.Fil., M.Si (Rohaniwan), 7. Hulman Panjaitan, S.H., M.H. (Pakar hukum), 8. Yunie Murwatie, S.E., CTM (Pengusaha), 9. Dr. Sahat HMT Sinaga, S.H. (Penatua gereja dan notaris), 10.Derman P. Nababan, S.H., M.H. (Hakim Pengadilan Negeri), 11. Pdt. Dr. Nikodemus Sabudin, MA, M.Th, (Pemuka masyarakat Dayak dan rohaniwan), 12. Danang Priyadi, M.M. (Motivator), 13. Darwis Manalu (Pengusaha dan penatua gereja),
14. Dr. Ir. Rahmat Manullang, M.Si (Cendekiawan), 15. Frans M. Panggabean, M.M., MBA (Pengusaha), 16. Dwi Sapta Sedewa Brata (Cendekiawan), 17. Murfati Lidianto, S.E., M.A. (Anggota DPRD Kota Bekasi),
18. Maretta Dian Arthanti (Anggota DPRD Banten), 19. Dr. Ir. Martuama Saragi, M.M. (Tokoh masyarakat), 20. Drs. Paul Maku Goru, M.M. (Jurnalis senior), dan 21. Sahat M.P. Sinurat, S.T., M.T. (Pimpinan ormas Kristen).
Pdt. Dr. Nikodemus Sabudin, MA, M.Th Tokoh Gereja, Pendidik dan Pemuka Masyarakat Dayak
Sejak menamatkan kuliah S1 Teologia di STT Injili Arastamar pada Tahun 1994, Sabudin banyak berkiprah di Jakarta menjadi dosen, pendeta gembala sidang Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI).
Di kalangan Masyarakat Adat Dayak khususnya di Jakarta mungkin tidak ada yang tidak mengenal sosok Sabudin pangilan akrab ayah dari Restu dan Gama ini.
Memang sangat tidak diragukan akan kinerja dan ketokohan Sabudin memperjuangkan kaumnya masyarakat Dayak agar setara dengan masyarakat suku lainnya di Indonesia.
Dengan diawali sebagai Ketua Forum Kumunikasi Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan di Jakarta (FK-PMKJ) Tahun 1991-2008 membuat suami dari Ester Rustina dare sambas yang dinikahi 25 Tahun yang lalu selalui aktif menyuarakan agar Masyarakat Dayak harus bersekolah setinggi mungkin agar tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Dimasyarakat Dayak di Jakarta Sabudin juga aktif berjuang bersama para perantau asal Kalimantan Barat menyuarakan agar masyarakat Dayak kompak dan bersatu serta punya wadah, maka pada Tahun 2011 bersama Lawadi Nusah dan Yopinus Jailim datang ke Kantor Notaris membuat akte Forum Dayak Kalbar di Jakarta (FDKJ).
FDKJ adalah cikal bakal dari komunitas anggota arisan keluarga asal Sinakin yang diprakarsai oleh Paulus Sabirin berdiri sejak Tahun 2002, karena ada kerinduan yang sama dari warga Dayak asal kampung yang berbeda untuk ikut bersilaturahmi sehingga ikut juga bergabung keluarga: Letkol TNI (P). Sahamsyah Sahudin, Abay, Yopinus Jailim, Namsiah, Julius, Boypius, Lawadi Nusah, Frans Letus Murep, Atasius Ambu, Rahitinus Ambu, Nikodemus Sabudin, Paulina Jaiwarni, Selerina dan Adriana A Sun. Sehingga 14 Kepala Keluarga dalam acara Family Gathering membentuk FDKJ pada tanggal 22- 23 Februari 2011 di Mega Mendung Bogor dan FDKJ sendiri di Deklarasikan dan Pelantikan Pengurusnya oleh Irjen Pol. Drs. Tommy Sagiman pada tanggal 28 Mei 2011 Di Gedung Lodji Mas (Balai Pustaka) Jakarta Pusat dan yang di Lantik Nikodemus Sabudin sebagai Ketua Umum, Lawadi Nusah sebagai Sekum dan Rahitinus Ambu Sebagai Bedum serta 66 para pengurus lainnya. Acara ini terselenggara berkat bantuan dari Keluarga Katherine Anggela Oendoen, Antonia Oendoen dan Gregorio Vicktor Leo Oendoen yang sampai saat ini aktif melanjutkan menjadi pengurus FDKJ.
Sebagai Tokoh Dayak yang tinggal di Ibukota tidak sedikit para Calon Bupati dan Gubernur asal Kalimantan yang datang untuk berdiskusi dengan Sabudin terkait pembangunan mental dan spiritual masyarakat Dayak sehingga terlahirlah Kampus Pamane Talino di Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat.
Saat ini kali kedua Sabudin terpilih menjadi Sekretaris Umum Sinode GKSI yang baru dilantik akhir tahun 2021 di Munas Sinode GKSI di Bali yang Ketua Umumnya Dr. Matius Magentang, M.Th.
Induk Organisasi Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) juga saat ini merangkul Sabudin menjadi Dewan Pakar MADN Tahun 2021-2026.
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan Dan Bukan Untuk Manusia” menjadi Motto Sabudin yang lahir di Gombang Sinakin pada 6 Agustus 1965 silam.
Sabudin mengucapkan Terima kasih kepada Majalah NARWASTU yang telah memilih menjadi salah satu Kandidat Tokoh Kristiani dari 100 orang tokoh yang dipilih sehingga diputuskan 21 Tokoh.
Penghargaan menjadi salah satu dari 21 Tokoh Kristiani Tahun 2020 menunjukkan apa yang telah dilakukan selama ini untuk melayani Tuhan di Kota sampai pedesaan untuk memotivasi kalangan muda Dayak agar mau setia melayani Tuhan dimanapun berada dan sampai kapan juga tuturnya. (Bajare007)