
Gugatan Novita-Artya Di Kabulkan MK, Pilkada Mahakam Ulu 2024 Harus Diulang

Jakarta, detikborneo.com – Hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan pasangan Novita Bulan dan Artya Fathra Marthin terkait sengketa Pilkada Mahakam Ulu 2024. Dalam putusan yang dibacakan Senin (24/2/2025), MK juga mendiskualifikasi pasangan Owena Mayang Sari Belawan dan Stanislaus Liah, serta memerintahkan pemungutan suara ulang (PSU).
Putusan MK: Pilkada Harus Diulang
Ketua MK Suhartoyo menyatakan bahwa putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mahakam Ulu terkait hasil Pilkada 2024 dinyatakan batal. “MK memutuskan untuk membatalkan keputusan KPU Mahakam Ulu Nomor 601 Tahun 2024 serta mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 3, Owena Mayang Sari Belawan dan Stanislaus Liah,” tegas Suhartoyo dalam persidangan.
Putusan ini mengharuskan KPU Mahakam Ulu menyelenggarakan PSU dengan tetap menggunakan daftar pemilih yang telah ditetapkan sebelumnya. PSU wajib dilakukan dalam waktu maksimal tiga bulan sejak putusan dibacakan.
Dugaan Pelanggaran Pemilu
Gugatan Novita-Artya berfokus pada dugaan politik uang serta kontrak politik yang melibatkan ketua RT dalam mengarahkan suara pemilih. MK menilai praktik ini merusak prinsip pemilu yang jujur dan adil. “Adanya tekanan kepada pemilih melalui perjanjian politik dinilai melanggar asas kebebasan memilih,” ungkap Suhartoyo.
Kompetisi Ulang dan Peluang Kandidat Baru
Dengan putusan ini, Pilkada Mahakam Ulu akan kembali diperebutkan oleh dua pasangan calon yang tersisa, yakni Yohanes Avun – Y Juan Jenau dan Novita Bulan – Artya Fathra Marthin. Namun, partai politik yang sebelumnya mengusung Owena-Stanislaus masih memiliki kesempatan untuk mengajukan kandidat baru.
KPU dan Bawaslu diperintahkan untuk mengawasi ketat jalannya PSU, sementara aparat kepolisian diminta memastikan keamanan selama proses berlangsung.
Dengan PSU yang segera digelar, masyarakat Mahakam Ulu kembali dihadapkan pada pilihan baru dalam menentukan pemimpin daerahnya. Apakah PSU ini akan berjalan lebih jujur dan adil? (Bajare007)