
Jakarta, detikborneo.com —
Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (DPW ICDN) Kalimantan Barat bersiap menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) II yang akan digelar pada Jumat–Sabtu, 21–22 November 2025 di Pontianak.
Persiapan kegiatan strategis ini dibahas dalam pertemuan antara Ketua Umum DPN ICDN, Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, MM, dengan Ketua DPW ICDN Kalbar, Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, yang juga Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar. Dalam pertemuan tersebut, dibicarakan pembentukan Panitia Muswil II dan langkah-langkah koordinasi dengan seluruh DPD ICDN di 12 kabupaten dan 2 kota se-Kalimantan Barat.

Setiap DPD ICDN kabupaten/kota akan menerima undangan resmi untuk menghadirkan tiga orang peserta dari unsur ketua, sekretaris, bendahara, atau pengurus lainnya dalam Muswil II di Pontianak.
Rangkaian Muswil akan ditutup dengan pelantikan bersama pengurus DPW dan seluruh DPD ICDN Kalbar periode 2025–2030, yang dijadwalkan dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat dan Ketua Umum DPN ICDN, Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, MM, didampingi Sekjen DPN ICDN, Prof. Dr. Uras Tantulo.
Usai Muswil Kalbar, agenda konsolidasi organisasi ICDN akan berlanjut dengan Muswil II DPW ICDN Kalimantan Timur pada Kamis–Jumat, 27–28 November 2025 di Samarinda. Selanjutnya dijadwalkan Muswil II DPW ICDN Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan DKI Jakarta pada awal Desember 2025.
Ketua DPW ICDN Kalbar, Dr. Adrianus Asia Sidot, menegaskan bahwa Muswil II ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antar-cendekiawan Dayak untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
“ICDN adalah wadah intelektual Dayak yang berkomitmen untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa, dengan semangat kebersamaan dan pengabdian untuk Nusantara,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPN ICDN, Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, MM, menekankan bahwa Muswil dan Munas ICDN merupakan bagian dari gerakan besar untuk memperkuat peran strategis kaum intelektual Dayak dalam membangun Indonesia.
“Cendekiawan Dayak: Empowering the Generation, No Dayak Left Behind,” tegasnya.
“Dengan subtema ‘Mendorong kebangkitan dan kejayaan suku bangsa Dayak untuk turut serta mengisi pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil dan makmur’, Muswil dan Munas II ICDN menjadi tonggak penting dalam meneguhkan peran strategis Cendekiawan Dayak dalam pembangunan nasional,” tambahnya.
Dengan rangkaian Muswil di berbagai provinsi, ICDN menunjukkan komitmennya dalam mengonsolidasikan kekuatan intelektual Dayak, memperluas jejaring kerja sama lintas wilayah, dan memperkuat kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. (Bajare007)





