25.4 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaInstitut Teknologi Keling Kumang Segera Miliki Rektorat

    Institut Teknologi Keling Kumang Segera Miliki Rektorat

    DSC07124

    SEKADAU, DETIKBORNEO.COM — Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) Sekadau akan melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Rektorat pada Jumat (20/5/2022), berlokasi di Jalan Sekadau-Sintang Km.4. Disampaikan oleh Rektor Institut Teknologi Keling Kumang, Dr. Drs. Stefanus Masiun, S.H., M.E., didampingi Ketua Yayasan Pendidikan Keling Kumang, Redemptus Musa, S.Pd., M.M.Pd., dan Direktur Yayasan Pendidikan Keling Kumang, Adil Bertus AS, S.E., M.M., saat konferensi pers pada Kamis (19/5/2022), “Acara akan diawali dengan upacara adat sebagai syarat kearifan lokal untuk pembangunan gedung, kemudian dilanjutkan peletakan batu pertama oleh Bupati Sekadau, Aron. S.H.”

    Rektorat ITKK akan dibangun di lahan seluas 5 hektar. Gedung pertama akan dibangun tiga lantai dengan basement berukuran 23 x 48 m. Gedung Rektorat dibangun dengan anggaran dasar yang bersumber dari sumbangan sukarela anggota KSP CU Keling Kumang sebesar Rp20.000,- per anggota. Adapun total anggota KSP CU Keling Kumang di Kalimantan Barat saat ini sebanyak 207.000 orang. Gerakan sumbangan sukarela itu kemudian dinamakan Gerakan 20.000 Pembangunan Rektorat Institut Teknologi Keling Kumang atau G20. Nantinya, di lokasi Rektorat akan dibangun monumen untuk mengabadikan nama-nama anggota yang telah berpartisipasi dalam gerakan tersebut, yang bisa dilihat secara digital.

    Pembangunan Rektorat ditargetkan akan selesai dalam waktu 1,5 tahun. Harapannya, pada tahun 2023, gedung sudah bisa digunakan. Pembangunan Rektorat ITKK semula direncanakan pada tahun 2024. Namun, akan dimulai lebih awal untuk persiapan akreditasi. “Pada tahun 2024, di semester kedua, kami akan melakukan akreditasi. Untuk mendapatkan akreditasi A, salah satu syaratnya, yaitu ketersediaan sarana-prasarana yang menjadi penilaian penting. Kami menargetkan ITKK bisa terakreditasi B karena pada tahun 2025, ITKK akan mewisuda mahasiswa angkatan pertama”, tutur Redemptus Musa.

    “Dahulu, tentu tidak mudah. Kita harus mengirimkan putra-putri untuk kuliah ke Pontianak dan luar Pulau Kalimantan, bahkan ke luar negeri. Untuk mencapainya, Gerakan CU Keling Kumang (GCUKK) mendirikan SMK Keling Kumang pada tahun 2015. Sampai hari ini, dilihat dari jumlah siswa, SMK Keling Kumang adalah SLTA dengan siswa terbanyak di Kabupaten Sekadau. Kita bersyukur, bahwa produk yang kita berikan kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Sekadau diterima dengan baik,” tambahnya.

    DSC07198

    Hadirnya ITKK diharapkan dapat membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Tidak hanya di Kabupaten Sekadau saja, khususnya juga di kawasan timur Kalimantan Barat karena ke depannya akan menjadi Provinsi Kapuas Raya. “Sejak awal, kita didukung penuh oleh pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Dengan demikian, perkembangan ITKK lebih lanjut, sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, pemerintah, dan kami, sebagai penyelenggara pendidikan.” terang Stefanus Masiun.

    Terkuak bahwa ITKK adalah jawaban atas aspirasi para anggota KSP CU Keling Kumang. Pada tahun 2006, dibuat suatu resolusi, bahwa setiap anggota KSP CU Keling Kumang minimal memiliki seorang sarjana. Redemptus Musa mengungkap awal berdirinya ITKK. Menurutnya, jika ingin mencapai resolusi tersebut, tentu harus memiliki “alat” atau instrumen, yaitu perguruan tinggi.

    Pada tahun 2018, menindaklanjuti saran dari masyarakat, khususnya anggota KSP CU Keling Kumang. Setelah siswa menyelesaikan studi, maka harus ada lanjutannya. Maka digagas pendirian perguruan tinggi. Karena itu, ITKK dirintis. Ternyata, proses pendirian perguruan tinggi memerlukan suatu perjuangan yang cukup panjang. Setelah melewati berbagai aral melintang, ITKK berhasil mendapatkan izin dengan SK Mendikbud Nomor 720/M/2020 tanggal 5 Agustus 2020 dengan SK Kemenkumham Nomor AHU-0000132.AH.01.05 Tahun 2017 Nomor Registrasi: 5017022361260026 23 Februari 2017. (MF021).

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita