Pontianak, detikborneo – Ketua umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) Ir. Nyelong Inga Simon melantik dan mengukuhkan pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) LPDN Prov Kalimantan Barat di Rumah Radakng pada Jumat (25/10/2024).
Acara di ikuti antusias oleh para pengurus serta dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai daerah, dengan puncak pelantikan yang dilakukan oleh Ketua Umum LPDN, Ibu Nyelong Inga Simon, yang datang langsung dari pusat.
Pada kesempatan ini Nyelong Inga Simon melantik Trivina, SST, M.Kes.,sebagai Ketua Lembaga Perempuan Dayak Nasional Kalimantan Barat. Trivina, dengan pengalaman dan dedikasi yang telah ia tunjukkan dalam berbagai bidang, diharapkan mampu membawa LPDN Kalbar menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif, terutama dalam memberdayakan perempuan Dayak di seluruh Kalimantan Barat.
Kehadiran LPDN di Prov Kalimantan Barat ini merupakan salah satu langkah penting dalam memperkuat peran perempuan Dayak dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di Kalbar. Di tengah tantangan globalisasi, LPDN berkomitmen untuk menjaga identitas dan kearifan lokal suku Dayak, sekaligus mempersiapkan perempuan-perempuan Dayak agar lebih berdaya, mandiri, dan siap menghadapi perkembangan zaman.
Trivina, dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang ia emban sebagai Ketua LPDN Kalbar. Ia menegaskan komitmennya untuk memajukan hak-hak perempuan Dayak dan memperjuangkan kesetaraan serta pemberdayaan dalam berbagai aspek kehidupan. Di bawah kepemimpinannya, LPDN Kalbar diharapkan akan menjadi wadah yang mampu memperjuangkan kepentingan perempuan, serta melestarikan budaya Dayak di tingkat lokal maupun nasional.
Dengan dukungan penuh dari Ketua Umum LPDN, Ibu Nyelong Inga Simon, serta para anggota dan simpatisan LPDN Kalbar, acara pelantikan ini berjalan dengan khidmat dan penuh rasa bangga. Rumah Radakng, yang merupakan simbol kekayaan budaya Dayak, menjadi saksi komitmen baru ini, di mana perempuan Dayak akan terus bersinar dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kalimantan Barat dan Indonesia. (Rd)