Putussibau, detikborneo.com – Curah hujan dalam satu pekan yang cukup lebat dan berterus-menerus membuat debit air naik di jalan kota Putussibau.
Air merendam jalan Gajah Mada, jalan Pancasila dan disamping polres. Hanya jalan DI Panjaitan yang masih sedikit genangan airnya. Tinggi air dalam pantauan pukul 00.20 WIB masih terus naik.
Diperkirakan jika masih hujan di hulu Sungai Kapuas dan daerah Lanjak maka genangan air akan naik merendam semua jalan di Kota Putussibau.
Paulinus Eko warga asal Ketapang yang baru pertama kali berkunjung ke Kabupaten Kapuas Hulu dalam rangka urusan kerja malah terjebak banjir di jalan utama kota Putussibau. Akibatnya mobil yang dikendarai mogok.
Sangat disayangkan memang! Apalagi tidak terlihat aparat terkait yang berupaya memandu warga supaya tidak melewati jalan terendam. Hal itu akan menyulitkan warga apalagi para pendatang.
Aparat dari instansi terkait terkesan kurang responsif. Dampaknya banyak motor dan mobil mogok. Telebih banyak para prajurit TNI yang pulang ke Markas di Sibau Hulu motornya banyak yang mogok.
Di masa pandemi ini masyarakat semakin sulit karena pengeluaran bertambah sekedar untuk memperbaiki kenderaan yang mogok akibat banjir.
“Banjir di Putussibau ini bukan yang pertama. Tetapi sudah sering dirasakan warga jika terjadi hujan dua sampai tiga hari berturut-turut. Debit air akan naik di Sunggai Kapuas dan dipastikan banjir akan melanda,” ujar Stebin warga yang tinggal di komplek SD 06 Putusibau.
“Sejak tahun 2014 yang merupakan banjir terbesar, belum pernah merasakan bantuan dari pihak pemerintah dan tepaksa mengungsi ke rumah keluarga yang aman dari banjir,” tambahnya.
Sementara itu, Eko dan temannya harus berjalan kaki menghindari banjir untuk mencari sarapan pagi. Sebab di lokasi penginapan warung makan tidak ada yang buka. (Bajare007)