Samarinda, detikborneo.com – Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengukuhkan Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Timur untuk periode 2024-2029 bertempat di Ballroom Hotel Senyiur Samarinda (30/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh pimpinan MADN, termasuk Presiden MADN Dr. Drs. Marthin Billa, MM, Wakil Presiden bidang Internal Dr. Andersius Namsi, Ph.D, Sekjen Drs. Yakobus Kumis, MH, Wasekjend Drs. Firminus Kunum, M.Si, dan Wakil Bendahara Umum Albinus Milu, S.Pd, M.Pd.
Pengukuhan ini juga dihadiri tokoh-tokoh Dayak dari seluruh Kalimantan Timur, serta perwakilan ormas paguyuban masyarakat suku-suku lainnya. Semua Ketua dan Pengurus DAD kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur ikut hadir, memperlihatkan suasana konsolidasi kebatinan di tengah kekecewaan karena tidak ada satupun tokoh Dayak yang diangkat dalam Kabinet Presiden Prabowo. Ketua Panitia, Hendrik Tandoh, SH, MH, melaporkan bahwa peserta yang hadir mencapai dua kali lipat dari undangan.
Tokoh Dayak yang hadir termasuk anggota DPD-RI dari Kalimantan Timur, Dr. Yulianus Henock, SH, MH, yang diangkat sebagai Ketua Dewan Pakar DAD, serta Walikota Samarinda Dr. H. Andi Harun, ST, SH, M.Si, yang ditunjuk menjadi anggota Dewan Kehormatan DAD Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Presiden MADN Marthin Billa menegaskan bahwa DAD Kalimantan Timur memiliki posisi penting dan strategis, mengingat Kalimantan Timur merupakan wilayah penghasil devisa yang besar dan kini menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Penajam. Meskipun demikian, ia menyoroti bahwa masyarakat Dayak di Kalimantan Timur masih menghadapi masalah kemiskinan dan keterbelakangan. Marthin berharap kepengurusan DAD dapat fokus dalam program-program yang memperbaiki kondisi ini.
Walikota Samarinda Andi Harun turut menyampaikan pemahaman atas kekecewaan masyarakat Dayak di Kalimantan Timur, termasuk absennya perwakilan dari Pemerintah Provinsi dalam acara tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa masyarakat Dayak tidak boleh larut dalam kekecewaan. “Dayak harus bangkit, berjuang, dan meningkatkan SDM menuju persaingan global. Saya yakin SDM Dayak sanggup dan hebat. Saya akan berjuang bersama Dayak,” kata Andi Harun.
Dr. Andersius Namsi, Wakil Presiden MADN bidang Internal, menambahkan bahwa kekecewaan masyarakat Dayak adalah bentuk rasionalitas yang tidak dapat dihindari, apalagi mengingat IKN berada di Kalimantan. Ia menekankan bahwa ekspresi kekecewaan merupakan hak warga negara, terlebih saat mereka merasa kurang mendapat dukungan dalam kabinet baru ini.
“Sulit bagi kita untuk melarang, karena itu hak masyarakat,” ujar Namsi. (Bajare007).