
Jakarta, detikborneo.com — Mayor Jenderal TNI Tjaturputra Gunadi Genah, S.Sos., M.M., M.Tr. (Han), resmi menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan (Kasatwas) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) sejak 14 Maret 2025. Penugasan ini menandai babak baru dalam karier militer jenderal bintang dua yang telah mengabdi lebih dari tiga dekade di berbagai medan tempur dan institusi strategis TNI Angkatan Darat.
Rekam Jejak Militer: Dari Medan Tempur hingga Pendidikan Pertahanan
Lahir di Manado pada 9 Desember 1967, Mayjen Tjaturputra merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989. Ia adalah prajurit infanteri tulen dari satuan elite Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan tercatat aktif dalam berbagai operasi militer penting, seperti:
- Operasi Seroja di Timor-Timur (1996)
- Operasi penumpasan separatis di Aceh (2004)
- Penanggulangan konflik di Papua (1991)
Sebelum mengemban jabatan sebagai Kasatwas Unhan RI, ia pernah menduduki posisi strategis antara lain:
Inspektur Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Kodiklatad), 27 Juni 2022 – 14 Maret 2025
Inspektur Kodam V/Brawijaya, 21 Januari – 27 Juni 2022
Dalam setiap jabatan yang diemban, ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas, profesional, dan berintegritas tinggi dalam menegakkan disiplin serta membina kualitas personel.

Perwira Intelektual dengan Tiga Gelar Akademik
Tak hanya unggul di medan tugas, Mayjen Tjaturputra juga menonjol di bidang akademik. Ia menyandang tiga gelar pendidikan tinggi, yakni:
- Sarjana Sosial (S.Sos.)
- Magister Manajemen (M.M.)
- Magister Terapan Pertahanan (M.Tr. Han.)
Kombinasi antara pengalaman tempur dan kapasitas intelektual menjadikannya sosok yang tepat untuk memperkuat tata kelola, integritas, dan profesionalisme di lingkungan kampus pertahanan Unhan RI.

Akar Budaya: Berdarah Dayak Kenyah
Dalam pernyataannya, Mayjen Tjaturputra mengungkapkan bahwa dirinya berasal dari keluarga besar Dayak Kenyah. Darah Dayak mengalir dari nenek kandungnya, yang masih satu garis keturunan dengan Kakeknya kelahiran Long Nawang Poi Petemai ( almarhum ) dari tokoh Dayak Kenyah Lepok Tau Dr. Ir. Fredrik Bith. M.Si yang juga Ketua Umum ICDN DPW Kalimantan Timur.
“Saya dari keluarga besar Dayak Kenyah, yaitu Su Cen Pui dari Pino Dungau, Pio Dungau, Batang Dungau, dan Mai Dungau,” ujar Mayjen Tjaturputra.
Ayahnya berasal dari Bali, sementara ibunya berdarah Manado-Dayak Kenyah. Saat ini, sebagian besar keluarganya bermukim di wilayah Kalimantan Utara, yang menjadi salah satu pusat komunitas Dayak Kenyah di Indonesia.

Simbol Dedikasi dan Inspirasi Generasi Muda
Dengan Nomor Registrasi Pusat (NRP) 32576, berbagai tanda kehormatan telah disematkan kepadanya, di antaranya:
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya & Pratama
Bintang Yudha Dharma Nararya
Satyalancana Kesetiaan (VIII, XVI, XXIV, XXXII tahun)
Satyalancana Dharma Nusa, Dharma Bantata, Dwidya Sistha, Kebaktian Sosial, dan penghargaan lainnya
Sebagai Kasatwas Unhan RI, peran strategis Mayjen Tjaturputra diharapkan mampu menginspirasi generasi perwira muda—baik dari kalangan militer maupun sipil—untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai bela negara dan keunggulan intelektual.
“Kami bangga atas pengangkatan Mayjen Tjaturputra. Sosok beliau adalah inspirasi nyata bagi pemuda-pemudi Dayak dan seluruh anak bangsa dan terima kasih juga telah bersedia bergabung di Dewan Pimpinan Nasional ICDN” ujar Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, M.M., Ketua Umum DPN Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN).
Dengan karier jabatan dan pangkat sekarang harapan dan doa besar yang sangat dinanti-nantikan untuk kemajuan Suku Bangsa Dayak di Kalimantan agar Mayjen Tjaturputra Gunadi Genah bisa juga menjadi Pangdam VI Mulawarman atau Pandam XII Tanjungpura. (Lawadi)





