
Pontianak, Kalimantan Barat, detikborneo.com — Dalam semarak perayaan Gawai Dayak ke-39 yang berlangsung Selasa, 20 Mei 2025, Wakil Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dr. Andersius Namsi, Ph.D., menyampaikan sambutan hangat mewakili Presiden MADN kepada seluruh suku bangsa Dayak yang merayakan Gawai di berbagai penjuru Pulau Borneo.
Dalam sambutannya pada pembukaan Gawai di Rumah Radakng, Pontianak, Dr. Namsi menyampaikan permohonan maaf dari Presiden MADN yang berhalangan hadir karena menjalankan tugas penting yang tak dapat ditinggalkan. Ia menegaskan bahwa Gawai merupakan momen sakral untuk mengucap syukur atas hasil kerja dan panen selama setahun, sebagai wujud penghormatan kepada Tuhan Allah Sang Jubata, Pencipta alam semesta.

Mengusung tema “Merawat Budaya, Menjaga Bangsa”, MADN mengajak seluruh masyarakat Dayak untuk terus melestarikan budaya leluhur sebagai benteng identitas dan kekuatan bangsa. Ia juga menekankan pentingnya dukungan aktif dari pemerintah terhadap pelaksanaan Gawai sebagai manifestasi budaya otentik masyarakat Dayak, yang merupakan penduduk asli Pulau Kalimantan.
“Kita tidak ingin suku bangsa Dayak kehilangan budayanya karena tergerus arus budaya global yang kadang mengikis persaudaraan dan keharmonisan bangsa,” tegas Dr. Namsi di hadapan para tokoh adat, tamu undangan, dan ribuan masyarakat yang memadati lokasi acara.

Wapres MADN juga menanggapi aspirasi dari berbagai tokoh adat yang menginginkan agar MADN dapat menjalankan peran lebih maksimal sebagai lembaga adat nasional, setara dengan Lembaga Adat Bali di Bali atau Majelis Rakyat Papua di tanah Papua. Wacana ini telah menjadi pokok bahasan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) MADN yang digelar pada 31 Agustus 2024 di Hotel Platinum, Balikpapan, Kalimantan Timur. Rapimnas tersebut dihadiri oleh para Ketua Dewan Adat Dayak dari seluruh provinsi di Kalimantan serta pimpinan berbagai organisasi kemasyarakatan Dayak.
Menutup sambutannya, Dr. Namsi melontarkan pantun yang disambut hangat oleh hadirin:
“Buah Tengkawang, bukan buah mangga. Semoga semua suku bangsa Dayak dapat berbahagia senantiasa.”
“Anyaman rotan dibuat rapi, Warisan leluhur penuh makna. Budaya dijaga sepenuh hati, Agar jati diri tak hilang sirna.”
Selamat Gawai! Semoga damai, sukacita, dan semangat pelestarian budaya terus menyala dalam hati setiap anak Dayak, di mana pun berada.
Pembukaan Pekan Gawai Dayak ke-39 juga ditandai dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, antara lain:

Krisantus Kurniawan, S.I.P., M.Si. – Wakil Gubernur Kalimantan Barat (mewakili Gubernur untuk pembukaan resmi),
- Drs. Cornelis Kimha, M.Si. – Ketua Umum DAD Provinsi Kalimantan Barat,
- Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar/ Ketua ICDN Provinsi Kalbar,
- Dr. Willy Midel Yoseph – Ketua Umum DPN ICDN,
- Drs. Yakobus Kumis, M.H – Sekjen MADN,
- Daud Yordan – Anggota DPD RI Dapil Kalbar,
- Lawadi Nusah – Sekretaris Umum DAD Daerah Khusus Jakarta,
- Para Ketua ICDN dari seluruh Indonesia,
- Para Bupati dan Walikota serta tokoh-tokoh paguyuban suku Nusantara, serta tamu kehormatan dari Dayak Sarawak dan Sabah (Malaysia) serta Brunei.
Setelah upacara pembukaan, kemeriahan dilanjutkan dengan kirab budaya keliling Kota Pontianak, diikuti oleh berbagai sanggar seni, komunitas adat, serta warga masyarakat yang antusias meramaikan perayaan dengan pakaian adat, musik, dan tarian tradisional.
Gawai Dayak bukan hanya pesta budaya, melainkan juga momentum mempererat persaudaraan dan meneguhkan jati diri Dayak sebagai bagian penting dari keragaman Indonesia didalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. (Bajare007)





