
Samarinda, detikborneo.com – Semarak budaya Dayak Kenyah kembali menggema di Desa Budaya Pampang melalui Festival Budaya Dayak Kenyah 2025, yang akan berlangsung pada 19–22 Juni 2025 di Lamin Pemung Tawai, Kelurahan Budaya Pampang, Kota Samarinda.
Festival ini digelar untuk memperingati Ulang Tahun dan Pesta Panen Desa Budaya Pampang, yang telah menjadi agenda tahunan penting bagi pelestarian seni, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat Dayak Kenyah.

Rangkaian kegiatan akan dimulai pada Kamis, 19 Juni 2025, pukul 09.00 WITA, dengan pentas kesenian tradisional yang memukau, menampilkan tarian, musik, dan pertunjukan budaya lainnya. Selama empat hari penuh, pengunjung akan disuguhi beragam atraksi budaya dan lomba olahraga tradisional seperti sumpit dan su, yang mencerminkan semangat persatuan serta nilai-nilai luhur masyarakat adat.
Festival akan ditutup pada Minggu, 22 Juni 2025, dengan pertunjukan seni Dayak yang memikat sebagai penutup yang berkesan.

Acara ini rencananya dibuka secara resmi oleh Dr. H. Andi Harun, Wali Kota Samarinda, dan akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya:
Dr. Drs. Marthin Billa, MM, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN)
Viktor Juan, SH, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Timur
Tokoh-tokoh Dayak dari berbagai wilayah Kalimantan dan tingkat nasional
Delegasi komunitas Dayak dari Kuching, Sarawak, Malaysia, yang telah mengonfirmasi kehadiran
“Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga bentuk nyata kecintaan kita terhadap budaya dan identitas Dayak Kenyah. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk datang dan menyaksikan langsung keindahan warisan leluhur,” ujar Esrom Palan, Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Kota Samarinda sebagai bagian dari upaya promosi budaya lokal dang pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Viktor Juan, Ketua Umum DAD Kalimantan Timur, turut menyampaikan apresiasinya atas konsistensi penyelenggaraan festival ini. “Mari kita rayakan kekayaan budaya Dayak Kenyah dan bersama-sama lestarikan warisan leluhur melalui Festival Budaya Dayak Kenyah 2025,” ujarnya penuh semangat.
Pengunjung akan dimanjakan dengan pertunjukan tarian khas Dayak Kenyah, mulai dari Tari Kancet Papatai yang menggambarkan semangat kepahlawanan, hingga Tari Gong yang lembut dan penuh filosofi.

Yang tak kalah menarik, tahun ini akan diluncurkan Batik Pampang—motif batik khas Dayak Kenyah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan kepercayaan spiritual masyarakatnya. Berbagai produk kerajinan tangan, seperti ukiran kayu, manik-manik, dan senjata tradisional juga akan dipamerkan dan dijual—lengkap dengan narasi tentang makna di balik setiap motif dan warna.
Tahun 2025 ini, festival diperkaya dengan berbagai kejutan budaya, seperti kolaborasi musik tradisional dan kontemporer, serta kelas interaktif bagi pengunjung yang ingin belajar langsung membuat kerajinan khas Kenyah. Apapun bentuknya, satu hal yang pasti: semangat pelestarian budaya tetap menjadi napas utama festival ini.
Dayak Kenyah: Warisan yang Hidup
Populasi terbesar suku Dayak Kenyah terdapat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, serta di wilayah Sarawak, Malaysia. Dulu dikenal sebagai suku pemberani yang gemar berburu dan hidup secara nomaden, kini mereka menjadi penjaga warisan budaya yang kaya dan mendalam.
Salah satu ikon budaya Dayak Kenyah adalah rumah adat Lamin, bangunan panjang yang dapat dihuni oleh banyak keluarga. Lamin bukan sekadar tempat tinggal, melainkan pusat kehidupan budaya: tempat diadakannya prosesi adat, musyawarah penting, serta tempat pewarisan tradisi secara lisan dan praktik.

Bahasa, ukiran, musik, hingga pakaian adat Dayak Kenyah menyimpan nilai-nilai kosmologi dan spiritualitas yang kuat. Ornamen pada pakaian adat bukan sekadar hiasan, tetapi simbol perlindungan dan penghormatan terhadap leluhur. Alat musik tradisional mereka seperti sape’ juga kerap digunakan dalam ritual, menjadi medium komunikasi dengan alam semesta.
Catat tanggalnya: 19–22 Juni 2025. Mari ramaikan Desa Budaya Pampang dan bersama-sama jaga serta rayakan warisan budaya kita! (Bajare007)





