| Penulis: Anandita Setiana
Apakah selama ini pernah terlintas dalam benak kita sebelumnya bahwa kita akan berada dalam suatu kondisi dan situasi yang rumit dimana kita sendiri pun tidak tahu harus berbuat apa dan tidak tahu kapan tepatnya situasi ini dapat berakhir? Tentu saja bayangan seperti itu tidak akan terlintas dalam benak kita beberapa tahun sebelum pandemi covid-19 datang.
Jangankan membayangkan untuk memikirkannya saja kita semua tidak akan bisa untuk membayangkan dan merasakan situasi rumit seperti masa sekarang. Pandemi covid-19 ini sudah kurang lebih 1,5 tahun berada dan menyebar di Indonesia. Terlebih baru-baru ini banyak diberitakan di berbagai media bahwa varian covid-19 baru yang berasal dari India sudah menyebar di Indonesia dengan tingkat penyebaran yang lebih cepat dibandingkan dengan virus covid yang berasal dari kota Wuhan. Bahkan baru-baru ini banyak berita yang dilansir dari portal media online bahwa kita juga harus mewaspadai akan datangnya varian baru covid-19 yaitu varian Mu.
Pandemi covid-19 ini memberikan dampak yang sangat signifikan di berbagai lini kehidupan manusia. Pandemi juga menyasar bidang krusial dimana bidang tersebut terdiri dari bidang pendidikan, kesehatan maupun di bidang ekonomi .Jika kita dapat lihat dari sudut pandang ekonomi dapat dipahami bahwa bidang ini merupakan bidang yang sangat terdampak bahkan hampir mati suri karena ulah dari pandemi covid-19.
Perekonomian Indonesia pada awal pandemi terjadi pernah berada pada titik terendah dengan minus 5,32% pada kuartal II dan 3,49% pada kuartal III dan menimbulkan resesi ekonomi pada tahun lalu.Yang dapat diartikan pada tahun 2020 aktivitas perekonomian nasional diperkirakan mengalami pertumbuhan ke arah yang negatif.
Apakah di tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sama kondisinya dengan yang ada pada tahun lalu? Nyatanya pada periode Juli-September ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sama dengan kondisi tahun lalu yaitu masi mengalami perlambatan hal ini tentu saja tidak terlepas dari pemberlakuan Kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah diberlakuakan sebanyak lima kali mulai dari bulan Juli sampai Agustus,dan yang terakhir PPKM Darurat level 2-4 Jawa Bali.
Dapat kita pahami saat ini laju kasus covid-19 setiap harinya mengalami siklus yang positif atau dapat diartikan kasus covid-19 telah berangsur-angsur mengalami penurunan. Dan kabar baiknya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran PPKM walaupun kebijakan ini masih diberlakukan dengan sistem bertahap.
Dengan adanya kebijakan ini diharapkan perekonomian nasional mulai membaik sehingga pada kuartal IV,perekonomian nasional bisa tumbuh di kisaran 5,04%. Dengan penurunan kasus covid-19 diharapkan sektor kesehatan dapat kembali membaik sehingga secara tidak langsung dapat mendukung sektor lainnya yang terdampak covid-19. Hal tersebut memberikan angin segar pada kegiatan di sektor ekonomi sehingga bisa dengan segera memulihkan perekonomian nasional.
Proses percepatan vaksinasi penduduk Indonesia merupakan salah satu trobosan penting dalam membentuk kekebalan kelompok sekaligus dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Karena salah satu cara kita untuk segera terbebas dari situasi yang rumit seperti masa pandemi covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi.
Contohnya saat ini banyak sektor-sektor publik yang sudah kembali dibukan untuk umum seperti pusat pembelanjaan,pusat hiburan dan sektor publik lainnya. Meskipun demikian, dalam prosesnya terdapat persyaratan yang harus dipenuhi pengunjung agar dapat menikmati pelayanan di sektor publik ini salah satunya adalah tanda bukti vaksinasi covid-19 berupa sertifikat vaksin yang termuat dalam bentuk digital.
Dengan adanya sertifikat vaksin digital ini diharapkan lebih efisien sehingga dapat memudahkan aktivitas masyarakat dan terlebih sertifikat vaksin ini dapat menjadi bukti bagi seseorang bahwa dia telah melaksanakan vaksinasi covid-19 sekaligus menjadi salah satu syarat wajib masyarakat dalam berpergian ke berbagai tempat khususnya ranah publik.
Di masa pandemi seperti saat ini menuntut setiap orang untuk mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi di maasyarakat. Perubahan tersebut dapat kita sadari terjadi dalam kehidupan kita salah satunya proses terjadinya digitalisasi hampir di berbagai lini kehidupan masyarakat khususnya di bidang perekonomian.
Masyarakat ikut merasa terbantu dengan adanya proses digitalisasi ekonomi ini karena praktiknya lebih efisiensi dan praktis. Kegiatan ekonomi digital ini bukan hanya sekedar bertumpu pada transaksi jual beli barang saja, melainkan dapat mencakup ke dalam digital marketing, dompet digital, pinjaman online, investasi dan masih banyak bidang yang sudah mulai tersentuh dengan kegiatan ekonomi digital. Sesungguhnya kehadiran ekonomi digital di masa pandemi seperti sekarang ini membawa peranan tersendiri terhadap ketahanan hingga pertumbuhan ekonomi nasional.
Banyak sekali keuntungan yang dapat kita rasakan dengan ikut serta dalam kegiatan ekonomi digital. Keuntungan pertama yang dapat kita rasakan dengan kehadiran ekonomi digital adalah rasa aman saat melakukan transaksi keuangan. Dalam kegiatan digitalisasi ini memungkinkan setiap orangnya tidak perlu lagi membawa banyak uang tunai di dompetnya sebagai alat untuk melaksanakan transaksi keuangan. Melainkan pelaksanaan transaksi keuangan tersebut telah beralih menggunakan metode cashless.
Selanjutnya keuntungan ke dua yang dapat dirasakan masyarakat dengan hadirnya digitalisasi ekonomi ini adalah kemudahan. Kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan dalam melaksanakan transaksi ekonomi berupa pembelian atau penjualan barang yang bisa kita akses hanya dengan satu gengaman tangan saja yaitu menggunakan smartphone. Selain itu, dengan menggunakan semartphone kita dapat belanja kapanpun dan dimanapun kita mau hanya dengan mengakses berbagai aplikasi belanja online yang tersedia. Tidak hanya itu,kemudahan ini juga dapat dirasakan oleh para pelaku ekonomi atau UMKM yang bisa melakukan promosi produknya di media sosial dengan memasang iklan online.
Keuntungan yang ke tiga dari proses digitalisasi ini adalah kecepatan. Dengan adanya digitalisasi ekonomi segala transaksi keuangan seperti kegiatan belanja, kegiatan membayar uang bulanan, tagihan,bahkan investasi sekalipun dapat berlangsung dengan cepat dan real time sehingga kita dapat menghemat banyak waktu dan biaya. Biaya yang dimaksud disini adalah biaya transaksi yang dikeluarkan menjadi lebih murah dari yang biasanya.
Dan keuntungan yang terakhir adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di tengah pandemi seperti saat ini. Lapangan pekerjaan yang sesuai dengan aktivitas ekonomi digital adalah yang lebih terfouskan kepada media sosial sebagai sarana proses digitalisasi, profesi tersebut diantaranya adalah influencer, content planner dan masih banyak lagi profesi yang sedang banyak diminati di bidang ekonomi digital.
Banyak sekali contoh dari wujud ekonomi digital yang semasa pandemi ini sedang bayak diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu contoh pertama dari kegiatan ekonomi digital yang dapat kita ketahui adalah di masa pandemi covid-19 minat masyarakat dalam kegiatan konsumsi menunjukan perkembangan yang pesat. Karena selama berkegiatan di rumah saja banyak masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi mereka melalui online shop, marketplace dan e-commerce pilihan yang terpecaya. Dengan meningkatnya minat konsumsi masyarakat ini secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadapat pemulihan ekonomi.
Ekonomi digital juga menyentuh layanan transportasi, hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya layanan transportasi yang telah bermigrasi ke layanan berbasis digital seperti dua perusahan transprotasi besar yang ada di Indonesia yaitu GO-JEK dan GRAB. Mereka awalnya hanya memanfaatkan sebuah peluang dengan menciptakan aplikasi ojek online yang dapat membantu mempermudah kegiatan masyarakat. Dan dengan memanfaatkan digitalisasi ekonomi ini kedua perusahaan tersebut dapat memberikan dampak yang sangat besar dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi ini dengan membuka banyak lapangan pekerjaan.
Sebelumnya telah disinggung di awal bahwasanya kegiatan transaksi saat ini lebih banyak menggunakan metode transaksi dengan cara cashless. Berkaitan dengan itu,untuk mempermudah proses transaksi masyarakat bentuk digitalisasi pembayaran dapat kita lakukan menggunakan dompet digital yang diantaranya adalah OVO, LinkAja, DANA, GO-PAY dan masih banyak dompet digital lainnya yang dapat menunjang kita melakukan proses transaksi keuangan di masa pandemi. Selain penggunaan dompet digital yang aman dan efisien kita juga bisa melakukan proses pembayaran seperti tagihan listrik, asuransi dan tagihan lainnya.
Selanjutnya contoh penerapan ekonomi digital yang terakhir adalah investasi. Pada ekonomi digital ini kita bisa melakukan investasi dengan mudah dan aman serta dapat diawasi oleh badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi digital saat ini sedang banyak di minati hampir di segala kalangan khususnya di generasi muda. Terlebih lagi di masa pandemi ini banyak platform online yang menyediakan berbagai layanan investasi. Namun,yang menjadi perhatian di kalangan generasi muda adalah jenis investasi seperti reksadana, trading forex dan saham. Oleh karena itu,diharapkan dengan penerapan ekonomi digital ini mampu mempercapat proses pemulihan ekonomi nasional.
Sumber gambar: https://aptika.kominfo.go.id/
***