
Jakarta, detikborneo.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan masyarakat bisa berwisata hingga berolahraga pada uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) malam hari, yang mulai dilakukan pada Sabtu (11/10) ini.
“Saya meminta untuk diuji coba, diberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan malam hari. Tetapi juga dibuka untuk orang bisa berolahraga di Ragunan. Karena fasilitas olahraga di Ragunan itu kan termasuk yang paling lengkap,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Adapun uji coba tersebut dilakukan setiap Sabtu malam atau malam Minggu, sehingga masyarakat bisa menikmati akhir pekan sambil melihat binatang dan berolahraga di sana.
Kendati demikian, Pramono mengingatkan masyarakat tak bisa lagi membawa kendaraan masuk. “Tidak boleh membawa mobil. Mobilnya pakai mobil yang diatur secara shuttle. Sehingga dengan demikian ini membuat tertib dan hewan tak merasa terganggu,” kata Pramono.
Uji coba ini nantinya akan dievaluasi dan dilakukan perbaikan terutama soal parkir di lokasi tersebut. Pramono meminta agar nantinya parkir mobil dapat menggunakan teknologi elevated sehingga lebih teratur.
“Saya sudah minta untuk parkirnya diatur elevated, yang naik ke atas gitu. Dan itu teknologinya sudah gampang sekali,” ujar Pramono.
Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bisa dikunjungi pada malam hari mulai Sabtu (11/10/2025) seiring dibukanya program “Night at the Ragunan Zoo”, dengan jam operasional pukul 18.00–22.00 WIB.
Pengunjung yang ingin berkeliling melihat satwa nokturnal (aktif di malam hari) bisa mengunjungi beberapa kandang satwa nokturnal yang telah ditentukan diantaranya kandang/area mamalia kecil, kandang/area harimau, kandang/area terarium, kandang/area kuda nil.
Tersedia layanan e-car yang disewakan seharga Rp250.000 per jam dengan kapasitas lima orang.
Di lokasi tersebut, akan ada atraksi pemberian makan satwa dan edukasi oleh para zookeeper dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Lalu, untuk mendukung operasional malam, pengelola juga menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang, seperti penerangan jalan, pencahayaan di area satwa, serta area piknik malam hari. Sistem penerangan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu perilaku alami satwa.
Selain itu, petugas keamanan dan pemandu lapangan akan selalu berjaga dan memantau aktivitas pengunjung selama jam operasional berlangsung.