Praperadilan Ditolak Hakim, Hasto Terancam Ditahan, Ketua KPK; “Jangan Sampai Kabur”
Jakarta, detikborneo.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto menegaskan bahwa penyidikan kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR yang menjerat Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, terus berlanjut. Setyo menyatakan bahwa kewenangan pemanggilan hingga penahanan sepenuhnya berada di tangan penyidik.
“Panggilan dan upaya paksa ditentukan oleh penyidik sesuai kebutuhan penanganan perkara,” ujar Setyo, Jumat (14/2/2025).
Langkah KPK tersebut diperkuat dengan putusan hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan yang menolak gugatan praperadilan Hasto. Hakim Djuyamto menegaskan bahwa tindakan penyidik telah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Hakim Tolak Praperadilan, Status Tersangka Sah
Dalam sidang yang digelar Kamis (13/2/2025), hakim Djuyamto mengabulkan eksepsi KPK dan menyatakan permohonan praperadilan Hasto tidak dapat diterima.
“Menyatakan permohonan praperadilan pemohon tidak diterima,” tegas Djuyamto.
Hakim menilai gugatan Hasto tidak jelas karena seharusnya diajukan dalam dua perkara terpisah, mengingat KPK mengeluarkan dua surat perintah penyidikan.
Kasus Harun Masiku Bayangi Hasto
Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap untuk meloloskan Harun Masiku sebagai anggota DPR melalui mekanisme PAW. Selain itu, Hasto juga disangka merintangi penyidikan atas keberadaan Harun Masiku, yang masih buron sejak 2020.
Dengan ditolaknya praperadilan, status tersangka Hasto tetap sah. Kini, mata publik tertuju pada langkah berikut KPK. Apakah Hasto akan segera ditahan. (Sumber: Bergelor/ Web Warraow/ Bajare007)
#KPK #HastoKristiyanto #Korupsi #Praperadilan #HarunMasiku #detikborneo