Seruyan, detikborneo.com – Perusahaan sawit datang membawa petaka kembali terjadi di Kecamatan Seruyan Tengah Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah.
Hari Kamis (06/07/2023) pukul 13.00 WIT kembali terjadi aksi unjuk rasa warga dari 10 Desa di kecamatan Seruyan Tengah terhadap perusahan sawit PT. Bangun Jaya Alam Permai (PT.BJAP) yang diduga masih satu group dengan PT. Best Agro Internasional Group yang berkantor di jalan Gatot Subroto Kav. 41-42 Jakarta.
Berdasarkan hasil penelusuran dari berbagai sumber bahwa aksi demo yang dilakukan warga masyarakat dari beberapa desa di Kabupaten Seruyan ini dimulai sejak Minggu (2/7/2023) semula dilakukan di PT BJAP 3.
Pada hari kamis (06/07/2023) massa mengalihkan lokasi aksi ke PT BJAP 2. Massa yang melakukan aksi berasal dari sejumlah desa di sekitar perusahaan seperti Desa Sukamandang dan Rantau Pulut. Aksi demo pada awalnya berlangsung damai, tiba-tiba berubah anarkis dan menyebabkan bentrok dengan pihak kepolisian yang mengamankan kegiatan tersebut dan jumlahnya tidak sebanding dengan para pengunjuk rasa.
Dari video yang beredar di media sosial, puluhan warga membawa senjata tajam bentrok dengan aparat kepolisian. Belum terkonfirmasi mengenai jumlah korban dan kerugian dalam aksi tersebut. Massa yang marah kemudian melakukan perusakan terhadap sejumlah mobil operasional dan bangunan milik PT BJAP, buah dari bom waktu kali ini.
Naas, mobil dinas Kapolres Seruyan juga menjadi korban perusakan. Belum diketahui secara pasti penyebab bentrokan yang berakhir ricuh itu, namun kabarnya terjadi karena kesalahpahaman.
Kamis petang, kemarahan massa mereda sehingga kericuhan yang terjadi mulai reda. Demo pun berakhir setelah massa membubarkan diri, demikian.
Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow, membenarkan peristiwa itu terjadi, Ia mengaku masih dalam perjalanan menuju Kuala Pembuang, ibu kota Seruyan, ketika dikonfirmasi salah satu media pada Kamis, 6 Juli 2023.
Kasat Reskrim Polres Seruyan Iptu Wayan Wiratmaja, ketika dikonfirmasi media tidak memberikan jawaban baik melalui WhatsApp maupun di telephone.
Kepada media ini Wakil Presiden MADN, Dr. Andersius Namsi, Ph.D menyampaikan himbauan: Mohon kepada DAD Kabupaten Seruyan dan DAD Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian dari MADN untuk segera melakukan pendampingan turun ke lapangan agar akar pokok penyebab masalah bisa diketahui lebih jelas dan cepat teratasi. Supaya semua belajar atas insiden ini tidak terjadi lagi hal yang sama di tempat lain karena kita semua yang akan rugi, ucap Staf Ahli Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN.
Jangan lupa juga untuk semua ormas yang ada di sana ikut Dilibatkan sehingga semua dapat berperan dan aktif, jika di daerah ada juga pengurus MADN segera ikut bergabung membantu proses rekonsiliasi dengan semua pihak, kepada penegak hukum tetap melakukan tugas terukur dan tidak terkesan seperti membabi-buta sehingga salah sasaran, tutup Namsi. (Bajare007).