Jakarta, detikborneo.com -Telah beredar viral dimedsos potongan Vidio Marcel Radhival Pesulap Merah saat shooting dialog interaktif untuk konten YouTubenya setelah kegiatan Barukupm/ Sidang Adat Dayak (15/4/2023) atas dugan penghinaan terhadap dukun orang Dayak yang telah memicu gelombang protes dimedsos dan masyarakat luas.
Karena makana arti dukun bagi orang beda dengan pemahaman diluar dari pulau Kalimantan, filosofi dukun adalah orang yang diminta bantuan saat ada yang mengalami kesusahan atau butuh pertolongan dan tidak ditarif karena membantu dengan suka rela, contoh dukun beranak, dukun patah tulang dan masih banyak lagi yang merupakan bagian dari kearifan lokal suku bangsa Dayak.
Guna mengklarifikasi atas informasi yang salah atas potongan Vidio tersebut pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) DKI Jakarta menyampaikan kepada media ini, demikian isi dari klarifikasinya:
Info Penting Dewan Adat Dayak (DAD) DKI Jakarta. Rabu, 19 April 2023.
Adil Ka’ Talino Bacuramin Ka’ Basengat Ka’ Jubata, Arus…Arus…Arus…
Beredar potongan Vidio saat dialog Pengurus DAD DKI Jakarta dengan Marcel Radhival di Kantor Sekretariat MADN Tebet Jakarta Selatan.
Dalam Vidio utuhnya: https://youtu.be/M3tB5CGYz_8
Intinya dalam pembicaraan terkait Dukun dan Pesulap yang jual obat mengaku orang Dayak diseputaran Jabodetabek padahal diduga yang jual obat itu bukan orang Dayak sehingga membuat Pak Yopinus Jailim Timanggong Adat Dayak DAD DKI Jakarta tersinggung dengan ucapan oknum ini dan menantangnya dengan minum darah jika memang oknum sang penjual obat itu orang benar-benar asli orang Dayak.
Tidak ada sama sekali untuk membahas keyakinan orang Dayak tetapi dalam dialog itu membahas kasus oknum tukang obat yang mengaku orang Dayak saat berjualan ditanjung Priok lokasi dekat dengan kediiaamannya.
Demikian klarifikasi ini disampaikan dan mohon semua pihak tidak terprovokasi atas potongan Vidio tersebut sehingga tujuan kita untuk selesaikan sanksi adat untuk Marcel Radhival konsentrasi terganggu. Terima kasih
Tabe
Ketua Umum DAD DKI Jakarta
Tamunan Kiting, SE, MM
Sekretaris Umum
Lawadi Nusah, S.Pd
Tembusan:
- Presiden MADN
- Ketua DAD Provinsi Kalbar.
- Ketua DAD Provinsi Kalteng.
- Ketua DAD Provinsi Kalsel
- Ketua DAD Provinsi Kaltim
- Ketua DAD Provinsi Kaltara.
Demikian isi pesan singkat yang disampaikan keberbagai mediasosial guna menghindari salah paham.
Saat berita ini dikonfirmasi ke Yopinus Jailim, S.Pd Timanggong Adat Dayak DAD DKI Jakarta yang saat ini bersama keluarga liburan lebaran dirumah mertua di Yogyakarta lewat pesan singkat WhatsApp menyampaikan mohon maaf tidak ada membahas tentang keyakinan orang Dayak semata hanya bercerita tentang pengalaman pribadi. Ada yang mengaku orang Dayak jual obat tapi dari penampilan dan logat bicara bukan orang Dayak. (Bajare007).