27.5 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaMenjadi Orang Tua Bijak Dalam Pengasuhan Anak di Era Digital

    Menjadi Orang Tua Bijak Dalam Pengasuhan Anak di Era Digital

    IMG 20221205 WA0000

    SEMINAR BERSAMA SEKOLAH SUKSES ABADI dan VIHARA META KARUNA MAITREYA :
    MENJADI ORANG TUA BIJAK DALAM PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL

    Jakarta, detikborneo.com – Sekolah Sukses Abadi bekerjasama dengan Vihara Metta Karuna Maitreya menyelenggarakan Seminar dengan topik “Bagaimana Menjadi Orang Tua Bijak Dalam Pengasuhan Anak di Era Digita”l pada hari Minggu tanggal 04 Desember 2022 berlokasi di Sekolah Sukses Abadi, Teluk Gong, Jakarta Utara.


    Dalam sambutnya Pembimas Buddha DKI Jakarta, Bapak Suwanto sangat mengapresiasi Sekolah Sukses Abadi dan Vihara Metta Karuna Maitreya atas penyelenggaraan seminar Bagaimana Menjadi Orang Tua Bijak di Era Digital. Pendidikan karakter sangat penting bagi bangsa Indonesia terutama pada generasi muda saat ini, karena peran dari generasi muda ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masa depan sebuah bangsa. Dasar dari pembentukan karakter pada diri seseorang adalah dengan adanya pendidikan karakter, Ujar Bapak Suwanto.


    Pada kesempatan yang sama pengurus Vihara Metta Karuna Maitreya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bpk Ir. Jhonny Bhakti, selaku Ketua Pembina Yayasan JIBI Sukses Abadi yang meminjamkan fasilitas ruang sekolah untuk ibadah bagi umat Vihara Metta Karuna Maiterya selama kurang lebih 2 (dua) bulan.


    Sebagai narasumber acara Seminar Bagaimana Menjadi Orang Tua Bijak Dalam Pengasuhan Anak di Era Digital, Ibu Sherley Wu menyampaikan bahwa Keluarga ibaratkan pohon, apabila tumbuh di tempat yang tidak tepat dengan akar yang tidak kuat, maka pohon tersebut akan tumbuh menjadi pohon mengalami kesulitan menghasilkan buah yang baik.


    Akar kuat akan menopang pohon, demikian juga moral, etika dan kebiasaan yang dimiliki harus dibina sebaik mungkin, sehingga dapat menjadi landasan spiritual. Jadilah sebuah pohon yang memiliki batang, ranting, cabang, daun dan buah. Batang menghasilkan banyak ranting dan cabang ibarat sebuah keluarga menghasilkan keturunan secara bergenerasi.

    Akar, batang, ranting, cabang adalah pegangan buah untuk bertumbuh/ pegangan si anak cucu untuk berkembang menjadi dewasa. Orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk karakter anak supaya memiliki karakter yang saling menghormati, Papar ibu Sherley Wu.


    “Orang tua harus menyediakan cukup waktu untuk menjalankan kedekatan bagi anak-anaknya. Dorong anak untuk mengikuti kegiatan yang bersifat positif, melakukan pembiasaan dan pembudayaan budi pekerti agar menumbuhkan perilku positif anak”. imbuh bu Sherley Wu.


    Media sosial dihadirkan untuk membuat komunikasi menjadi lebih mudah. Namun sayang, pengaruh media sosial justru sebaliknya, antara lain terjadi m]pengurangi waktu belajar, meningkatkan kecemasan dan resiko penyalahgunaan informasi pribadi hingga cyberbulling.

    “Kehadiran media sosial bisa mempermudah komunikasi sekaligus bencana jika tidak dikelola dengan bijak oleh para orang tua. Beberapa dampak negatiif yang dapat ditimbulkan Media social apabila tidak dikolola dengan baik, antara lain terjadi antisocial, anxiety, megalomania, nomophobia dan manipulasi”, tutur Sherley Wu.


    Antisosial merupakan sebuah gangguan kepribadian yang bentuknya menghindari hubungan dengan orang lain. Megalomania adalah sebuah kenyakinan dalam diri seseorang bahwa ia memiliki keagungan, sedangkan nomophobia adalah ketakutan berlebih yang dialami seseorang saat berada jauh dari ponselnya.


    Mendidik anak itu seperti “ngunduh layangan”. Stop judge anak karena seorang anak yang di–judge akan berdampak buruk, anak diberi kebebasan tapi bertanggung jawab. Biasakan menggunakan kalimat positif. Kita bisa mengganti kata Jangan dengan kalimat yang lebih positif dan membuat anak mengerti kenapa alasan kita melarangnya, ucap bu Sherley Wu.

    Adapun menjadi motivasi pihak Yayasan untuk menyetujui ruang sekolah kepada Vihara Metta Maiterya untuk ibadah umat adalah bahwa pihak Yayasan menyadari bahwa pentingnya menjaga keseimbangan pembinaan jasmani dan rohani atau spiritual untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang berkualitas. Untuk pemenuhi kebutuhan spiritual tentunya memerlukan fasilitas atau wadah. Berhubung asset Vihara sedang tidak memungkinkan untuk digunakan. Oleh karena Pendidikan karakter sangat sesuai dengan visi misi Yayasan, maka kami terpanggil untuk memberikan persetujuan fasilitas ruang sekolah untuk ibadah, ujar Helex Wirawan, SE,SE,MH selaku Penasihat Sekolah Sukses Abadi Ketika ditanya awak media.


    Sekolah Sukses Abadi sebuah sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2005 selain selalu menjaga kualitas Pendidikan juga akan meningkatkan daya tampung seiring dengan minat masyarakat yang semakin meningkat, maka diharapkan untuk 2 (dua) tahun ke depan kita sudah menempati Gedung baru, tutur bpk Ir. Jhonny Bhati selaku Ketua Pembina Yayasan. (Wan/Bajare007).

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita