Jakarta, detikborneo.com – Organisasi Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat mengungkapkan dukungannya untuk Capres Ganjar Pranowo -Mamud MD. Ketua DAD Kalbar Cornelius Kimha menitipkan tiga aspirasi yang selama ini menjadi problem masyarakat adat di Kalbar.
“Selamat datang di Bumi Khatulistiwa Pak Ganjar, saya saya lihat senyum Bapak membuat kami yakin Bapak jadi presiden 2024. Meski kami masyarakat adat Dayak Kalbar ini berasal dari berbagai partai, tak ada pilihan lain selain Pak Ganjar. Ucap Cornelius Kimha.
BACA JUGA : Warga Tionghoa KalBar Deklarasi Ganjar Pranowo Presiden 2024-2029, Ini Janji Ganjar
Cornelius pun menitipkan tiga aspirasi pada Ganjar. Ia mengaku yakin jika Ganjar terpilih menjadi Presiden bisa menindaklanjuti aspirasi tersebut. Kemudian iya menerangka 3 aspirasi masyarakat Adat Dayak.
Pertama, terkait konflik selama ini masyarakat baik menjadi korban dengan banyaknya investasi perusahaan besar di Kalbar yang memakan lahan masyarakat menurutnya hampir 70% dari masyarakat dan masuk dalam lingkup perusahaan besar baik sawit maupun batubara.
Kedua terkait perkembangan sumber daya manusia Cornelius berharap Ganjar memperhatikan peningkatan SDM khususnya masyarakat Dayak di Kalimantan. Iya menilai saat ini masih banyak masyarakat adat Dayak yang kesulitan mengakses pendidikan.
BACA JUGA : Mahfud MD Resmi Jadi Bakal Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Tiga peningkatan ekonomi masyarakat adat Dayak. Iya mencontohkan banyak kebijakan pemerintah saat ini tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Dayak, misalnya terkait hak guna usaha (HGU) .
Setibanya dalam kunjungan ini Ganjar Pranowo disambut langsung oleh DAD Kalbar dan diberi pakaian adat. Ganjar mengenakan rompi khas Dayak tengkulas atau Mahkota kemudian Mandau, iya juga disebut dengan tarian Kanayant.
“Saya sangat senang mendapat sambutan luar biasa dikasih pakaian adat Dayak dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Terima kasih banyak saya merasa terhormat dan surprise dalam semua ini” ujar Ganjar.
Iya mengaku banyak mendengar saran dan masukan dari masyarakat saat ke Indonesia termasuk dari masyarakat adat.
Menurutnya problem masyarakat adat hampir sama yaitu tentang konflik agraria SDM infrastruktur pendidikan kesehatan dan lainnya. (Rd)