
Bengkayang, detikborneo.com – Ratusan warga Desa Dharma Bhakti, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, yang sejak pukul 14:00 WIB menunggu kehadiran anggota DPR-RI Yuliansyah, SE dari Fraksi Partai Gerindra, Komisi V, merasa kecewa setelah Bapak Yuliansyah tidak kunjung hadir meskipun sudah hampir dua setengah jam menunggu di kantor desa. Minggu, 15 Juni 2025.
Menurut keterangan dari Anandus Sao, Ketua RT. 02, warga telah menerima undangan resmi untuk menghadiri reses tersebut.
“Berdasarkan undangan yang kami terima, kami diundang untuk mengikuti reses DPR-RI Bapak Yuliansyah. Jadi, kami sudah banyak menunggu dan sangat kecewa karena beliau tidak datang,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Warga yang berkumpul sejak pukul 14:00 WIB berharap mendapatkan penjelasan langsung dari anggota DPR-RI terkait aspirasi dan kebutuhan masyarakat desa. Namun, hingga pukul 16:36 WIB, kehadiran Bapak Yuliansyah belum juga terlihat, sehingga suasana di kantor desa mulai terasa kecewa dan sedikit kecewa.
Pihak warga berharap ke depan terdapat komunikasi yang lebih baik agar aspirasi mereka tetap dapat tersampaikan dan kegiatan-kegiatan seperti reses dapat terlaksana sesuai jadwal dan harapan masyarakat.
Selain warga desa, perwakilan dari Koperasi Desa Merah Putih, Dharma Bhakti, Heru Kamaruzzaman, juga menyampaikan kekecewaan atas ketidakhadiran anggota DPR-RI Yuliansyah, SE dari Fraksi Partai Gerindra, saat reses di Desa Dharma Bhakti, Kecamatan Teriak.
Dalam wawancara dengan media, Heru Kamaruzzaman menyatakan bahwa dirinya dan masyarakat merasa sangat kecewa karena sejak pukul 14:00 WIB mereka sudah menunggu di kantor desa, namun hingga saat ini, tidak ada kabar resmi maupun kehadiran dari Yuliansyah.
Ia menambahkan bahwa mereka bahkan merasa dibatasi dan tidak diberikan penjelasan yang memadai.
“Sebagai masyarakat biasa, kami sangat merasa kecewa. Kami sudah menunggu sejak jam 14:00 WIB, tapi karena ada suatu dan lain hal, sampai saat ini pun kami tidak mendapatkan kabar. Tiba-tiba kami diminta untuk dibatasi,” ujar Heru Kamaruzzaman.
Lebih jauh, Heru menyampaikan bahwa meskipun beliau menghargai niat baik Bapak Yuliansyah, mereka merasa pelayanan dari timnya kurang memadai.
“Jadi, pada intinya kami sebagai warga sangat keberatan dan kecewa dengan pelayanan dari tim Bapak Yuliansyah. Saya merasa beliau mungkin orang yang baik, tapi dalam situasi ini kami merasa diabaikan,” katanya.
Heru juga mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki delapan poin penting yang ingin disampaikan kepada Yuliansyah, termasuk mengenai keberlangsungan koperasi mereka.
“Kalau dari Koperasi Merah Putih, ada delapan poin yang ingin kami sampaikan. Tapi dalam situasi seperti ini, saya tidak dapat menyampaikan apa yang hendak saya sampaikan kepada beliau. Dari delapan poin tersebut, yang paling krusial adalah tentang Koperasi Merah Putih,” tuturnya, Tambah Heru,
“Kami membutuhkan intervensi penuh dari pemerintah untuk keberlangsungan koperasi Merah Putih demi mensejahterakan masyarakat Desa Dharma Bhakti.”
Hingga berita ini diturunkan, ketidakhadiran Yuliansyah dan ketidakjelasan terkait agenda reses tersebut masih menjadi perhatian warga dan pengurus koperasi setempat. Mereka berharap ada perhatian dan komunikasi yang lebih baik dari wakil rakyat mereka ke depannya. (Lt/Rd)