
Bengkayang, detikborneo.com – Sosok Wiwid Ballabih dikenal sebagai seniman Dayak yang unik. Ia memberi dirinya julukan “Sinden Dayak” – bukan sekadar penyanyi atau artis daerah. Julukan ini mengacu pada gaya khasnya dalam menembang atau melantunkan lagu-lagu daerah Dayak yang kaya akan irama dan cengkok tradisional.
“Bahasa sinden yang saya pakai ini mengarah pada menembang, bukan sekadar menyanyi. Saya merasa ‘sinden’ punya karakter dan nyawa tersendiri. Ia bukan sekadar penghibur, tapi mampu menyentuh langsung masyarakat lewat kolaborasi tembang,” ujar Wiwid.
Julukan “Sinden Dayak” semakin melekat setelah Wiwid tampil dalam berbagai acara seni dan budaya. Salah satu momen berkesan terjadi pada 8 Juni 2025, saat dirinya diundang mengisi acara syukuran keluarga di Singkong Goa Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Acara itu turut menghadirkan penyanyi populer dari Jawa, Yeni Inka, yang didatangkan khusus oleh pasangan pengusaha lokal, Bapak Jojon dan Ibu Yanti. Yeni Inka yang untuk pertama kalinya tampil di daerah Dayak sempat merasa canggung. Namun kehadiran Wiwid sebagai pendamping di atas panggung mampu mencairkan suasana.
Bahkan, secara spontan Wiwid mengajarkan Yeni Inka untuk menembang lagu Dayak berjudul “Dara Lenggon” – lagu yang memiliki ciri khas kuat dalam bahasa dan irama Dayak.
“Ini pengalaman baru bagi saya, bisa mengenalkan lagu Dayak langsung kepada penyanyi luar Kalimantan seperti Yeni Inka. Ia pun antusias belajar dan ikut menembang di atas panggung,” ujar Wiwid mengenang momen tersebut.
Tak hanya Yeni Inka, Wiwid juga pernah berinteraksi dan berkolaborasi dengan sejumlah artis nasional lainnya seperti Seruni Bahar, Ifa Lola X Trio Macan, Jenita Janet, Fitri Karlina, hingga artis-artis Batak seperti Tiar Nababan dan lainnya.
Di setiap pertemuan itu, Wiwid kerap memperkenalkan lagu-lagu Dayak sebagai bentuk pelestarian budaya daerah. Sejak menekuni dunia seni pada 2007 saat masih duduk di bangku kuliah, Wiwid Ballabih terus meneguhkan langkahnya sebagai Sinden Dayak. Ia berharap dapat terus berkarya dan menjadikan musik serta bahasa Dayak lebih dikenal di seluruh Indonesia. (Rd)