Bengkayang, detikborneo.com- Sejak menjelang perayaan Imlek sampai sekarang tabung gas 3kg / gas melon langka di Bengkayang tak terkecuali di Desa Teriak Kecamatan Teriak.

Monica pemilik warung di Desa Teriak sangat kesal atas nasib yang dialami pasalnya masih sangat sudah mendapatkan gas, bahkan dengan harga yang tinggi.

“Kalo pun ada gas harga sudah melonjak tinggi dari pangkalan harga biasa Rp 21.000,-  harga normal sekarang harga bisa sampai Rp 25.000,- itupun dibatasi seminggu hanya 5 tabung dijatah setiap hari Jumat” ucap Monica,  Padahal stok kosong ada 32 tabung, Sejak September hingga sekarang tidak pernah terisi full, Anehnya agen lain yang datang pake mobil bisa terisi semua, Ujar nya.

Melihat hal tersebut diatas memang sudah terjadi sebelum nya di Kabupaten Bengkayang, masyarakat kecil cukup tertekan dengan harga barang bersubsidi ini, di Dusun Minso Desa Sango Kecamatan Bengkayang contoh nya, warga merogok kocek Rp 35.000 untuk membeli gas di warung.

“disini sudah biasa dengan harga itu” ucap salah satu warga Minso yang engan disebut nama.

Lawadi tokoh masyarakat menilai ada permainan oknum-oknum yang cari keuntungan pribadi mengenai langka nya gas melon ini dan berharap pemerintah pusat tinjau ulang terkait distributor gas melon.

” Jika ada terbukti oknum yang bermain, pihak terkait untuk memberikan  hukuman yang setimpal karena sudah menyengsarakan rakyat kecil , dan pemerintah pusat untuk meninjau ulang terkait distributor gas yang hanya dimonopoli oknum tertentu”  ujar Lawadi