Penulis | Drs. Herys Maliki
Dalam keihidupan sehari-hari. Kita niscaya berjumpa dengan fakta yang berikut ini. Ada anak kecil yang, sesuai usianya, seharusnya sudah bisa berjalan, tetapi belum juga. Jika mengalami hal seperti ini, bagaimana solusi terbaik?
Orang tua zaman baheula, terutama suku bangsa Dayak, punya cara mustajab. Orang cerdik cendikia mengenalnya sebagai tacit knowledge. Yakni kearifan, atau keunggulan, suatu suku bangsa yang belum diteliti secara ilmuah. Namun, sungguh terbukti.
Di hutan belantara Borneo. Ada sejenis tumbuhan liar di hutan. Dalam bahasa Jangkang, rumpun suku Bidayuh, namanya: “tungkut/pomongkokng Ba’ Tuot”. Artinya: pemukul sendi lutut.
Tumbuhan ini termasuk parasit sebenarnya.Tidak tinggi, hanya sekitar 20-30 cm. Tidak memiliki helai daun. Tumbuh di tanah yang lembab. Yang banyak dinaungi pepohonan rindang lagi basah. Biasanya tumbuh berumpun, dengan tangkai dan kelopak bunga menyerupai pipa isap tembakau bercorak loreng keunguan (perhatikan gambar dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya).
Tangkainya rapuh. Dan mudah sekali patah.
Nah, itulah tanaman obat mustajab bagi bagi yang mestinya secara usia bisa berjalan, namun belum bisa.
Caranya?
1. Ambil beberapa tungkut/pomongkokng Ba’ Tuot secara utuh.
2. Kemudian dipukul-pukul ke bagian lutut anak yang belum pandai berjalan tersebut.
3. Sembari berkata, “Tut tut ba’ tuot. Lokoi omo dodi mo’ tungkut!”
Forest Ghost Flower(Bunga Hantu Hutan). Demikian itu nama ilmiahnya tumbuhan yang dikatakan orang Jangkang “pomongkokng bak tuwot/tungkut” ini.
Ihwal mengapa tanaman langka Borneo ini bisa punya khasiat mempercepat anak kecil berjalan, biarlah hal itu menjadi objek penelitian para ilmuwan. Namun, orang Jangkang telah menjadikannya pengetahuan-diam. Jika pecah bunganya, maka mengeluarkan lendir. Lendir itulah, barangkali, yang menyerah ke badan si anak, lewat kulit melalui pori-pori.
Dan tiap kali mengalami masalah anak tidak dapat berjalan sesuai usianya, memang Forest Ghost Flower ini solusinya.
Dengan segala mitos dan legenda serta mantra yang ada di baliknya.
***
detikborneo.com - Rabu, 14 Juli 2021, 09.57 WIB