| Pdt. Yusak Timothy, M.Th
Imam Eli adalah salah satu pelayan TUHAN di era Perjanjian Lama. Tidak banyak keterangan mengenai Imam Eli dan keluarganya yang dapat kita ketahui. Namun Imam Eli sebagai ayah yang tidak memiliki wibawa pada anak-anaknya. Hal itu nampak dari apa yang dikatakannya tak dihiraukan anak-anaknya.
Hingga TUHAN tegur Imam Eli melalui seorang nabi karena kelakuan anak-anaknya di Bait Suci. Bahkan TUHAN sampaikan teguran melalui Samuel yang masih kecil (I Sam. 3:13-14). TUHAN berkata bahwa anak-anak Imam Eli telah menghujat Allah dan ia tidak memarahi mereka, dan dosa keluarga Imam Eli tidak dapat dihapuskan dengan korban apa pun.
Tanpa memarahi dan menegur anak yang bersalah alias berdiam diri berarti kita sebagai orangtua sudah menyesatkan anak kita
Mari kita yang hidup di zaman modern seperti sekarang ini tidak mengulangi kesalahan Imam Eli. Apa pun alasannya sebagai orangtua wajib mendidik anak-anak. Jangan sampai diri kita sebagai orangtua tidak memiliki wibawa karena tak ada teladan yang dapat digugu dan ditiru anak-anak kita.
Waspadai apa yang dikatakan TUHAN YESUS berikut ini: “Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut (Mark. 9: 42). Tanpa memarahi dan menegur anak yang bersalah alias berdiam diri berarti kita sebagai orangtua sudah menyesatkan anak kita seperti Imam Eli. A m I n.
***
Sumber gambar: https://m.facebook.com/hamparankasihkristus/photos/a.1874974092537352/3717026624998747/?type=3
***
Pdt. Yusak Timothy, M.Th., Penulis merupakan pendiri dan pelaksana LENTERA SUARA NUSANTARA, sebuah Lembaga yang melayani Persekutuan kantor JaBoDeTaBek.
Menikah degan Deborah Pariva dan dikaruniai seorang Putri : Naomi Gracia Timothy. Menantu : Riky dan Cucu : Darlene Joanna.
Menulis & menerbitkan buku berjudul “Kesinergian dalam Bermisi” pada tahun 2013.