Toho, Detikborneo.com – Derasnya curah hujan di wilayah Toho dan Intensitas hujan yang cukup tinggi dalam waktu kurang lebih 2 jam menyebabkan banjir bandang menerjang pemukiman masyarakat Desa Pak Laheng, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Sabtu (1/7/2023) sore.
Banjir mencapai ketinggian bervariasi diantara sepaha orang dewasa. Setelah 2 jam, akhirnya berangsur-angsur surut pada malam hari.
Banjir bandang berlangsung kurang lebih satu jam. Video beredar memperlihatkan Polsek Toho dan sepanjang jalan tersebut di genang banjir, warga sempat dibuat panik.
Dilaporkan ketinggian banjir tersebut bervariasi. Pada beberapa lingkungan, banjir, menurutnya, bisa mencapai paha orang dewasa.
Belum ada laporan terkait kerusakan bangunan dan fasilitas di masyarakat.
“Memang benar telah terjadi banjir bandang di Desa Pak Laheng, Kecamatan Toho. Banjir berdurasi kurang lebih satu jam, dan malam hari ini sudah mulai surut. Di sekitaran Kantor Polisi (Polsek Toho) dan asrama serta beberapa rumah di sekitarnya, ketinggian banjir sepaha orang dewasa,” ujarnya Camat Toho.
Baca Juga : Masih Terendam Banjir, Dua Kabupaten di Kalbar Masuk Status Tanggap Darurat
Belum ada dilaporkan kerusakan rumah akibat bencana alam tersebut.
Lebih jauh, Camat menyebut ada satu kepala keluarga (KK) yang terpaksa mengungsi akibat banjir bandang tersebut. Keluarga bersangkutan pun, menurut dia, dipastikan menumpang tinggal di rumah keluarganya.
“Ada satu KK terdiri dari tiga jiwa yang terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Mereka sementara waktu mengungsi ke rumah keluarga terdekat,” tutur dia.
Pihaknya pun telah melaporkan situasi banjir bandang tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah.
Di tempat terpisah BPBD Prov. Kalbar menghimbau warga di Kec. Toho tetap waspada dan tenang apabila terjadi susulan banjir bandang.
“Kami menghimbau warga di Kec. Toho tetap waspada dan tenang apabila terjadi susulan banjir bandang, dan menghimbau agar dokumen keluarga diamankan dalam wadah kontainer plastik sehingga mudah dibawa ketika melakukan pengungsian di tempat yang aman. Dan Kepala Desa segera berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memutuskan jaringan listrik di lokasi perumahan yang sudah terendam banjir agar tidak membahayakan warga” tutup Daniel Sinyor S, Pd. (Rd)