Tangerang, detikborneo.com – Maulid Akbar peringatan milad ke-6 tahun pondok pesantren technopreneur As-Shofa dan Hari Santri Nasional 2024 penuh sesak dihadiri ratusan jamaah dari berbagai wilayah sekitar Rajeg, Tangerang, Banten pada Minggu, 27 Oktober 2024 malam.
Masyarakat dan jamaah yang hadir penasaran ingin menyaksikan kehadiran penceramah viral KH. Anwar Zahid pengasuh pondok pesantren Sabilunnajah, Bojonegoro, Jawa Timur.
KH. Anwar Zahid dikenal dengan panggilan Abah Anza ini begitu memukau undangan dan jamaah yang hadir dengan tausiyah yang penuh kelucuan.
“Tugas utama hidup manusia hidup di dunia ini adalah berbuat baik, menjadi orang baik, maka segala sesuatu aktivitas harus kita niatkan dengan baik, pikiran kita harus baik, hati kita harus baik, jiwa kita harus baik, ucapan kita harus baik, perbuatan kita harus baik, perilaku harus baik, semuanya harus baik, pasti nanti hasilnya akan baik,” ujar Abah Anza membuka ceramahnya yang ucapannya diikuti oleh jamaah yang hadir.
Dalam kesempatan itu Abah Anza juga mengingatkan santri dan para hadirin tentang makna kemerdekaan bagi umat Islam.
“Pesantren adalah wadah untuk mencetak santri yang berani menghadapi masa depan. Santri harus sanggup menerima amanah untuk meneruskan tuntunan Rasullullah dan menjaga persatuan bangsa dan negara Republik Indonesia,” ujar pemilik akun YouTube Anza Channel KH. Anwar Zahid yang sudah di ikuti hampir 3 juta subscriber.
Sebelumnya, pengasuh pondok pesantren technopreneur As-Shofa menyampaikan bahwa Milad ini terselenggara karena dukungan jamaah dan masyarakat sekitar.
“Tanpa bantuan dari jamaah yang hadir tentunya tidak ada yang bisa kami lakukan. Disini banyak anak yatim dan kurang mampu masih bisa belajar berkat dukungan para jamaah, semoga keberadaan pesantren ini bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa,” sambut Gus Nur Rohman (NR) yang mengenakan peci hitam dengan kaca mata hitam oval.
Acara dibuka dengan lantunan sholawat yang diasuh Gus Ragil turut dihadiri oleh beberapa pimpinan pondok pesantren dari dalam dan luar kota serta tokoh masyarakat diantaranya Keluarga KH. Ma’ruf Irsyad, Gus Syauqi Ma’ruf Amin, Gus Nabil, KH. Bustomi Muchtar, serta aparatur pemerintah Rajeg, kepolisian, dan militer.
Penulis: Imam Suwandi