Jakarta, Detikborneo.com – PGLII DKI Jakarta gelar Musyawarah Wilayah (Muswil) pada 31 Maret -1 April 2022. Muswil kali ini diadakan di dua tempat yang berbeda. Pembukaan diadakan di Balai Kota-Jakarta Pusat. Sedangkan sidang Pleno di adakan di Mall Seasons City Lt. P4 San Plaza Internasional-Jakarta Barat.
Muswil hari kedua dihadiri oleh 38 Sinode dan 5 lembaga Injili. Dari tiga sidang pleno yang ada, maka sidang pleno ketiga yang paling seru dibandingkan dua sidang pleno sebelumnya. Mengapa sidang pleno ketiga yang dinyatakan paling seru?
Mengingat sidang pleno ini menyangkut mekanisme pemilihan ketua. Mekanisme ini terdiri dari pemilihan ketua, penetapan ketua terpilih, rapat team formatur, Pengumuman hasil team Formatur dan pengukuhan pengurus baru.
Ada banyak interupsi yang dilakukan peserta sidang kepada Pimpinan sidang. Di mulai dengan kepastian kepemilikan suara, cara penjaringan Balon, perubahan kepemilikan suara yang sah dari 127 suara menjadi 121 suara, hingga pembacaan fakta integritas yang awalnya hanya diberikan kepada calon Incumbent.
Keseruan biasa terjadi dalam banyak persidangan. Namun yang selalu diingat adalah “Kepala boleh panas tetapi hati tetap dingin” apalagi dalam MUSWIL kaum Injili. Pimpinan sidang kali ini adalah Pdt. Dr. Jonny Tambariki, Pdt. Dr. Martin Neolaka dan Pdt. Imannuel De Fretes.
Setelah melewati proses panjang maka perhitungan suara pun dilakukan. Kejar-kejaran perolehan suara tidak terhindarkan.
Kedua calon ketua dalam hal ini Pdt. Timotius Sipur, M.Th., dan Pdt. Dr. RB Rory sama seperti para pemilik suara mengarahkan pandangan ke layar yang menayangkan berapa suara yang dimiliki. Dari 121 suara yang sah akhirnya Pdt. Dr. RB Rory meraup 66 suara sedangkan Pdt. Timotius Sipur, M.Th., sisanya.
Saat dirinya belum memenangkan suara, maka Pdt. Timotius Sipur, M.Th., yang merupakan tokoh muda suku Dayak Kalbar menghampiri ketua terpilih memeluk, menyalami dan memberikan ucapan selamat.
Setelah tim formatur tersusun maka pengukuhan pengurus baru pun dilangsungkan. Pengukuhan oleh ketua Umum PGLII pusat dalam hal ini dilakukan oleh Pdt. Dr. Rony Mandang, M.Th., inilah nama-nama pengurus PGLII DKI Jakarta yang dikukuhkan-dilantik untuk periode 2022-2026 yaitu:
Ketua: Pdt. Dr. RB Rory
Wakil 1: Pdt Dr. Herry Aleng
Wakil 2: Pdt Dr. Jonny Tambariki,
Wakil 3: Pdt Gani. Kalangit
Wakil 4: Pdt Royke Menayang
Wakil 5: Pdt Andreas Simatupang
Sekertaris: Pdt. Dr. Martin Neolaka
Wakil Sekertaris 1: Pdt Imannuel De Fretes, M.Th.
Wakil Sekertaris 2: Pdt Andy Solaiman, M.Th.
Bendahara: Harti Hartijah, S.H., M.Th.
Wakil Bendahara: Jenny
Muswil telah berakhir dan menghasilkan pengurus baru namun ada beberapa catatan yang hendaknya diperhatikan untuk masa mendatang.
Pertama, alangkah baiknya Muswil dilakukan tidak dalam waktu dua hari karena padatnya agenda yang ada. paling tidak tiga hari. Selain mengakrabkan sesama anggota PGLII lebih lagi pembahasan untuk program kerja tidak di buat sesingkat-singkatnya seperti naskah teks proklamasi.
Kedua, pimpinan sidang harus terbuka dan netral kepada kedua calon ketua. Jangan Menimbulkan kesan keberpihakan. Contoh pembacaan fakta integritas. Seharusnya diberitahukan sejak awal kepada forum bahwa yang membacakan fakta integritas cukup satu calon dan keduanya sebaiknya sama-sama maju.
Ketiga, untuk pertanggungjawaban ketua periode sebelumnya ada baiknya dibagikan kepada peserta berupa foto copy atau dalam bentuk pdf. Ini untuk mempersingkat waktu dan peserta sidang cepat menangkap secara runut hal-hal yang sudah dikerjakan dan hambatan yang ada termasuk anggaran. Sekalipun kerja sosial bahkan boleh dikatakan “kerja bakti” hal yang kelihatannya sepele justru itu yang penting.
Keempat, adanya kepercayaan dari Pemprov DKI Jakarta untuk menangani Boti bagi anggota PGLII dan anggota aras nasional Kristen lainnya di Jakarta. Harus ditangani dengan penuh profesional sebagaimana pesan dari ketua umum PGLII. Bukan hanya PGLII yang dipertaruhkan tetapi kekristenan itu sendiri.
Kelima, khusus untuk program kerja harus ditindak lanjuti mungkin dengan rapat diantara pengurus. Mengingat dikerjakan oleh komisi hanya dalam waktu singkat tidaklah maksimal. Perlu pemikiran yang lebih serius mengingat kompleksitas persoalan dan tantangan yang dihadapi umat Kristen yang berada di Ibu kota.
Apa pun itu, Tuhan telah dan akan turun tangan menolong pengurus yang baru. Pengurus PGLII DKI Jakarta 2022-2026 memiliki tanggung jawab yang sangat besar karena menjadi barometer bagi wilayah lain di Indonesia bahkan bagi anggota PGLII yang berada di luar negeri.
Selamat berkarya bagi pengurus baru. MUSWIL yang dihadiri anggota telah tuntas dan memberikan mandat untuk dikerjakan. (PS)