| Penulis: Siti Aliyah Salsabila (UPN “Veteran” Jakarta)
Virus Covid-19 merebak di Indonesia sejak awal bulan Maret 2020, tepatnya 2 Maret 2020 pemerintah mengumumkan dua kasus positif yang tertular dari warga negara asing. Sejak saat itu, kasus positif Covid-19 terus meningkat secara signifikan. Per 20 November 2020, terdapat 488.310 orang yang terpapar virus Covid-19. Dari jumlah tersebut dapat dilihat bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sangat memprihatinkan karena terus mengalami peningkatan. Padahal pemerintah dan berbagai instansi terkait sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
Dikarenakan penyebaran yang makin terus meningkat dan cepat di kalangan masyarakat, akhirnya pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan pada 2021 ini dilanjutkan dengan peningkatan peraturan yaitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). PPKM ini diberlakukan hampir pada semua kegiatan usaha masyarakat termasuk kegiatan jual beli secara langsung. Hanya sektor esensial seperti sektor keuangan dan perbankan dan sektor kritikal seperti sektor kesehatan yang boleh beroperasi. Tempat kegiatan usaha jual beli seperti mall, pasar, supermarket, dan lainnya ditutup selama PPKM. Hal ini membuat banyak pengusaha besar maupun kecil yang mengalami kebangkrutan. Contohnya saja supermarket Giant di seluruh Indonesia harus tutup permanen pada Juli 2021. Hal tersebut mengakibatkan angka pengangguran dan kemiskinan makin meningkat.
Masyarakat yang terkena PHK pun berbondong-bondong membuka bisnis online. Bisnis online dapat dilakukan dengan mudah dan juga tidak membutuhkan modal yang sangat besar. Pada jaman sekarang, hal yang paling dibutuhkan ketika membuka bisnis online adalah kreatifitas, inovasi, dan juga promosi. Kreatifitas dan inovasi adalah hal yang cukup mudah untuk didapatkan tetapi melakukan promos adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Apalagi di masa pandemi seperti ini, kita tidak bisa menyebarkan pamflet atau brosur untuk mempromosikan produk yang kita miliki. Namun, kita tidak perlu khawatir karena pada jaman sekarang teknologi dan internet berkembang semakin pesat.
Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), pengguna internet pada tahun 2019 – 2020 diperkirakan sebanyak 196,7 juta pengguna. Data tersebut, meningkat sekitar 8,9 persen atau sekitar 25,5 juta pengguna dari tahun 2018. Dengan adanya teknologi tentunya semua menjadi mudah, tidak ada halangan seperti jarak yang jauh atau uang yang harus dikeluarkan untuk melakukan pemasaran. Semenjak berkembangnya teknologi, banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mempromosikan dan memasarkan suatu barang atau jasa, contoh yang paling umum adalah media sosial. Media sosial adalah suatu aplikasi berbasis internet yang penggunanya bisa dengan mudah berinteraksi, berbagi foto atau bahkan video, menciptakan forum atau blog tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat di Indonesia adalah Facebook, Instagram, twitter, snapchat, YouTube, tiktok, dan sebagainya.
Instagram adalah aplikasi yang paling banyak dipakai sampai saat ini karena dengan menggunakan instagram kita dapat mengupload gambar dan video. Instagram juga mempunyai banyak fitur salah satunya snapgram. Snapgram adalah fitur dimana kita dapat mengupload apapun yang kita inginkan. Dengan memposting snapgram secara tidak langsung kita sedang mempromosikan atau mereview apa yang sedang kita rekam atau foto. Belakangan ini, instagram mengeluarkan fitur baru yaitu reels. Reels adalah fitur perekaman video pendek selama 15-60 detik. Kita dapat mengedit video kita dengan menambahkan lagu atau bahkan tulisan. Dengan, adanya reels ini media untuk mempromosikan dan memasarkan suatu barang atau jasa semakin luas.
Selain Instagram, aplikasi yang banyak digunakan akhir-akhir ini adalah tik tok. Tik Tok adalah aplikasi yang mempermudah kita untuk mengupload video musik dengan durasi pendek maupun panjang. Durasi video di tik tok mulai dari 15 detik sampai 3 menit lamanya. Sebenarnya tik tok sudah ada sejak tahun 2016. Namun, di Indonesia Tik Tok baru berkembang dengan sangat cepat di tahun 2020 atau awal pandemi karena pada Juli 2018 tik tok sempat diblokir di Indonesia melalui Menkominfo. Saat itu, tik tok diblokir karena aplikasi ini berisikan konten-konten negatif yang tidak layak untuk dipertontonkan kepada anak-anak. Pandemi di Indonesia terjadi pada Maret 2020, pada saat itu hampir semua orang dari anak kecil hingga orang tua memiliki aplikasi tik tok. Di masa pandemi itu juga, banyak sekali muncul trend di tik tok. Salah satunya adalah minuman dalgona yang hampir semua orang membuat minuman tersebut. Pada akhirnya, trend tersebut dijadikan ide usaha oleh berbagai orang.
Marketing melalui sosial media seperti Instagram atau tik tok tentunya harus didukung dengan adanya pengaruh dari influencer. Influencer adalah seseorang yang memiliki peran sebagai pemberi pengaruh karena pendapat dan pandangan mereka yang akan memengaruhi keputusan dalam pembelian. Hal ini akan sangat membantu pebisnis dalam memasarkan produk mereka karena influencer bisa memberikan pengaruh yang kuat kepada para pengikutnya di media sosial seperti Instagram ataupun tik tok saat mereka memposting video atau foto dari brand tersebut. Survei yang dilakukan oleh Muse Find pada Januari 2020 menginformasikan bahwa ada 92% dari jumlah pengguna sosial media lebih percaya pada iklan atau endorsment yang dilakukan oleh influencer lewat media sosial dibanding dengan selebritis nasional. Selain karena jumlah pengikutnya yang banyak, penggunaan influencer untuk mempromosikan sebuah produk dikarenakan cara mereka yang unik dan menarik dalam mempromosikan sebuah produk baik dengan video maupun sebuah foto. Dengan keunikan yang mereka sajikan, nantinya mampu menjadi testimoni untuk meningkatkan kepercayaan followers-nya. Hal tersebut dapat meningkatkan brand awarness dari sebuah produk. Brand awarness sangatlah penting untuk dilakukan agar masyarakat memiliki kepercayaan dahulu sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Apalagi yang menguasai pasar Instagram dan sosial media lainnya adalah generasi milenial atau generasi Y dan juga generasi Z. Hampir semua dari generasi tersebut menggunakan internet untuk mendapatkan informasi dan melakukan keputusan dalam membeli atau menggunakan produk. Maka dari itu, menjadikan influencer sebagai strategi marketing sangatlah efektif untuk suatu produk karena mereka dapat membangun kepercayaan yang kuat dengan para pengikutnya.
Dengan meningkatnya masyarakat yang membuka bisnis online, di sinilah peran seorang influencer dibutuhkan. Tentunya bisnis online ini membutuhkan promosi dan pemasaran yang baik agar bisa bersaing dengan bisnis lainnya. Di sinilah peran seorang influencer dibutuhkan karena sejatinya menjalankan pemasaran dengan menggunakan media sosial sangatlah berbeda dengan pemasaran secara tradisional. Dengan menggunakan influencer tentunya akan mempengaruhi masyarakat bertransaksi secara online melalui berbagai e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya.
Influencer bisa meliputi seorang selebgram, selebtwit, selebtok, ataupun yang lainnya. Influencer yang sudah sangat terkenal dikalangan masyarakat contohnya adalah Aw Karin, Rachel Venya, Tasya Farasya, atau bahkan artis cilik seperti Amel Carla, dan lainnya. Mereka sering sekali menerima endorsment dari berbagai jenis usaha. Mulai dari makanan, make up¸ pakaian, alat elektronik, dan lainnya. Tentunya, para pelaku usaha baru memikirkan biaya yang harus mereka keluarkan untuk menggunakan jasa para influencer tersebut. Namun, di masa pandemi ini banyak influencer yang menawarkan endorsment secara gratis pada para pelaku usaha atau UMKM.
Contohnya, Amel Carla seorang artis dan juga influencer memberikan endorse gratis untuk para pelaku usaha khususnya dibidang kuliner. Alhasil dengan melihat Amel Carla membantu para pelaku usaha, banyak dari pengikutnya yang penasaran akan produk tersebut dan akhirnya mereka ikut membeli untuk ikut membantu. Dengan contoh ini, sangat jelas bahwa influencer memiliki peran yang sangat besar untuk membantu para pelaku usaha baru maupun lama di masa pandemi ini. Mereka membantu untuk meningkatkan ekonomi pelaku usaha online dan juga UMKM dengan melakukan endorsment secara gratis.
Tidak hanya Amel Carla, influencer lainnya pun membantu para pebisnis baru untuk melakukan promosi secara gratis. Tentunya hal tersebut sangat membantu para pebisnis baru. Mereka tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak dan promosi dapat dilakukan dengan mudah. Para pebisnis hanya perlu mengirimkan produk mereka ke alamat influencer dan mereka yang akan mengurus promosinya. Tentunya banyak masyarakat yang sangat berharap dengan bantuan influencer ini dapat meningkatkan ekonomi mereka. Sehingga, nantinya ekonomi di Indonesia pun dapat tumbuh positif serta angka pengangguran dan kemiskinan bisa menurun.
Sumber gambar: rawpixel.com