Jakarta, detikborneo.com – Puluhan ribu Umat Budha dari berbagai wilayah ikuti prosesi jelang detik Waisak di Borobudur, mengikuti semua prosesi atau kirab Waisak 2568 BE/2024, dari Candi Mendut menuju candi Borobudur sejauh 3,5 km. Kirab diadakan menjelang detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 20.52.42 WIB.
Umat yang mayoritas mengenakan baju nuansa putih, berjalan dengan membawa bunga sedap malam. Kirab diawali dengan penampilan marching band Sekolah Dharma Widya binaan Dewan Kehormatan DPP Walubi YM Bhiku Wongsin Labhiko Mahatera. Sebelum berangkat,umat lebih dahulu membaca paritta, mantra dan sutra di altar Utama di candi Mendut.
Sepanjang perjalanan kirab, umat dan para bhiku banyak yang berinteraksi dengan warga yang menyaksikan. Mereka ada yang memberi permen dan minuman. Bahkan warga sangat antusias tatkala bhiku yang membawa air berkah, menciprat-cipratkan ke arah warga di sepanjang jalan.
BACA JUGA : Rapat Kerja Pengurus DAD DKI Jakarta, Tamunan Kiting Apresiasi Semua Pengurus
Perjalanan spiritual yang melintasi sungai Elo dan Progo ini, melambangkan perjalanan spiritual sang Budha Gautama saat mencari jalan keluar dari dukkha menuju pencerahan agung.
Dalam prosesi waisak ini, dibawa simbol-simbol Budhis seperti relik Budha, Roda Dharma, pataka, api dharma,air berkah dan berbagai sarana puja. Terlihat pula muda-mudi Budha mengenakan pakaian adat nusantara, kesenian daerah,gunungan hasil bumi dan berbagai kendaraan hias.
Koordinator Prosesi Kirab Waisak 2568 BE/2024, winarni Harsono mengatakan, melalui prosesi Waisak nasional, diharapkan dapat memperkuat semangat dan kesatuan umat Budha di Indonesia, serta sebagai wujud penghormatan terhadap aran Budha dan sejarah perkembangan agama Budha di Nusantara.
Setiba di Candi Borobudur, umat kemudian melakukan persembahan uja di altar Utama, sebelum melakukan ritual peribadatan detik-detik Waisak.
(elshinta)