Ngabang, detikborneo.com – Seorang nenek di Dusun Pesayangan Desa Raja Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak bernama Patimah hilang selama tujuh hari. Korban diduga hilang sejak Minggu (22/10) sore.
Keluarga bersama warga sekitar telah melakukan pencarian nenek berusia lebih dari 80 tahun tersebut, namun belum membuahkan hasil.
Sang anak, Aliani menceritakan, sang ibu biasa berjalan sendiri di sekitar dusun dan mengunjungi rumah anaknya yang lain.
Ketika sore hari, Patimah akan dijemput oleh sang cucunya untuk pulang.
BACA JUGA : Viral Maradona Hilang Sudah Lima Hari di Hutan Tanah Kayong Ketapang
“Mama ini tidak pernah pamit saat pergi. Memang sudah sering berjalan kaki. Biasa keliling kampung setiap harinya,” ungkapnya di Ngabang saat dihubungi, Sabtu (28/10).
“Biasanya, anak saya yang menjemput, karena mama ini kan tinggal sama saya. Biasanya dia dijemput dari rumah abang saya. Sebelum adzan maghrib memang sudah diambil. Nah, kali ini dari sebelum adzan maghrib sudah tidak ada beliau ini,” sambungnya.
Saat itu, kata dia sekitar pukul 17.00 WIB keluarga menyadari bahwa sang ibu telah hilang. Keluarga pun sudah bolak-balik memutari dusun namun belum juga ketemu. Pihaknnya lalu turun hingga ke kebun dan hutan di belakang dusun, pencarian diperluas.
“Makanya kami langsung turun mencari dari ujung hingga ke ujung kampung. Keluarga juga sudah bertanya kepada warga sekitar, namun tak satu pun yang melihat. Biasanya itu ada saja warga yang melihat, bahkan mengamankan dan mengantar pulang. Kemarin itu memang tidak ada yang melihatnya pergi ke hutan,” cerita Aliani.
Kondisi ibunya memang sudah pikun. Ia sedikit sudah dalam mengingat sesuatu. Namun, kesehatannya masih bisa dibilang baik. Ia masih mampu berjalan. Namun, tidak bisa terlalu jauh.
Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan pencarian hingga ke hutan di sekitar kampung. Dalam tujuh hari, pihaknya sudah menyisir seluruh kebun dan hutan yang berada di belakang kampung, namun belum membuahkan hasil.
“Sudah hampir habis hutannya disisir. Memang, kami belum mencari di jalan raya, hingga ke luar desa,” ujarnya.
Pencarian dilakukan oleh keluarga. Warga dusun hingga warga dari luar dusun pun sudah ikut membantu pencarian.
Begitu juga dari Tim Sar BPBD Landak dan kepolisian dari Polsek Ngabang juga ikut melakukan pencarian.
“Masalahnya kami tidak tahu persis lah titik hilangnya di mana. Jadi kebingungan juga mau mulai dari mana lagi. Dilihat dari kondisinya orang tua, rasa-rasanya sih tidak bisa berjalan begitu jauh dari kampung atau di hutan,” ungkapnya.
Hanya saja, kata dia, keluarga takut hilangnya sang ibu turut dicampuri oleh makhluk ghaib. “Masalahnya, ini sudah yang kedua kalinya hilang,” kata aliani.
Ia menceritakan, sang ibu pernah hilang beberapa waktu lalu selama tiga hari empat malam ke dalam hutan. Sang ibu mengaku dibawa oleh makhluk halus.
“Kami juga juga sudah mencari hingga ke titik ditemukannya sang ibu pada saat itu, namun tidak juga ditemukan,” tambahnya.
Aliani mengungkapkan, pihak keluarga sudah melaporkan hal tersebut ke Polsek Ngabang.
Namun, pihak keluarga tidak mendapat konfirmasi saat polisi melakukan pencarian. Bisa jadi polisi langsung ke lapangan turun sendiri. Begitu juga dengan Tim Sar dari BPBD.
“Mama itu perawakannya pendek, rambutnya pendek dan agak beruban. Terakhir kali pakai baju berwarna ungu. Dengan bawahan celana training panjang. Sampai saat ini keluarga masih melakukan pencarian,” ungkapnyaa
Sementara itu, Kapolsek Ngabang Kompol Wahyu Hartono melalui Bhabinkamtibmas Desa Raja Aipda Susanto mengatakan, pihaknya turut melakukan pencarian di hutan belakang dusun. Pihaknya bersama Tim Sar juga melakukan pencarian di Sungai Landak yang melintasi Dusun Pesayangan.
Ia mengatakan, Patimah sudah hilang sejak sore hari. Namun, berita tersebut heboh selepas maghrib, setelah itu pencarian dilakukan hingga saat ini. Sementara pencarian di aliran Sungai Landak sudah dihentikan.
“Upaya penarian di darat dan di sungai sudah dilakukan tapi belum ada hasil,” ungkapnya. (mif/rd)
Sumber : pontianakpost