
Samarinda, detikborneo.com – Rencana pemekaran wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman mendapat dukungan penuh dari tokoh-tokoh adat dan cendekiawan Dayak Kalimantan Timur. Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim, Viktor Juan, SH., MH, menyatakan bahwa pemekaran ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pertahanan, terutama dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami mendukung penuh Pangdam VI/Mulawarman dalam upaya pemekaran wilayah Kodam menjadi tiga. Ini sangat penting untuk menjawab tantangan pertahanan di Kalimantan dan mendukung keberadaan IKN,” ujar Viktor Juan.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalimantan Timur, Dr. Ir. Frederik Bid, M.Si. Ia menekankan pentingnya pelibatan putra-putra daerah karena kami juga punya calon dari putra Dayak Majend Tjatur Putra Gunadi Gena , khususnya dari suku Dayak, dalam proses pemekaran ini.

“ICDN siap mendukung penuh pemekaran Kodam VI/Mulawarman. Kami juga rindu melihat putra daerah Dayak menjadi Pangdam. Stok cendekiawan militer Dayak yang aktif di TNI sudah ada dan layak dipertimbangkan,” jelasnya.
Pemekaran Kodam Dimulai Juli 2025
Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, S.I.P., M.Sc dalam konferensi pers di Makodam VI/Mulawarman (16/4/2025), mengungkapkan bahwa pemekaran akan dimulai pada Juli 2025. Kodam VI/Mulawarman yang sebelumnya mencakup Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara), dan Kalimantan Selatan (Kalsel) akan difokuskan hanya untuk Kaltim dan Kaltara.

Kodam baru akan dibentuk di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), dengan peningkatan status Korem Palangka Raya menjadi Kodam.
Baca juga: Mayjen Tjaturputra Gunadi Genah: Jenderal Berdarah Dayak Kenyah Menjabat Kasatwas Unhan RI
“Ini bukan soal penambahan personel, tetapi soal efisiensi dan kendali wilayah. Dengan pemekaran ini, komando akan lebih responsif terhadap dinamika keamanan regional,” terang Pangdam.
Lima Batalyon Baru dan Teknologi Pengawasan Perbatasan
Kodam VI/Mulawarman juga merancang pembentukan lima kesatuan baru Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) di lokasi strategis, seperti:
- Penajam Paser Utara (PPU) – Yonif Petani Prajurit
- Wilayah barat Kaltim (termasuk brigade)
- Batu Licin dan Hulu Sungai Tengah, Kalsel (di bawah Korem 101/Antasari)
- Sattu lokasi tambahan masih dalam perencanaan
Selain memperkuat struktur pertahanan, satuan ini juga akan mendukung program ketahanan pangan dan pembangunan wilayah.

Kodam VI/Mulawarman tetap memprioritaskan keamanan perbatasan darat Indonesia-Malaysia sepanjang 1.038 km, dengan 12.502 patok perbatasan. Sebanyak 1.400 personel Satgas Pamtas dikerahkan untuk pengawasan, meski 298 km wilayah perbatasan tergolong sulit dijangkau.
Baca juga: Ketua DAD Kalsel Hadiri Silaturahmi Bersama Pangdam VI/Mulawarman dan Lanjutkan Kunjungan ke IKN
“Kami mulai gunakan drone dan patroli udara untuk menjawab tantangan geografis di wilayah perbatasan,” tambah Pangdam. (Sumber: mediakaltim/ Lawadi).