26 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaOlimpiade Paris 2024: Analisis Kans Atlet Panjat Tebing Veddriq Leonardo Raih Medali

    Olimpiade Paris 2024: Analisis Kans Atlet Panjat Tebing Veddriq Leonardo Raih Medali

    Jakarta, detikborneo.com – Veddriq Leonardo yang turun di nomor speed putra menjadi harapan terakhir dari cabang panjat tebing untuk bisa meraih medali Olimpiade Paris 2024. Dia akan bertanding di perempat final menghadapi wakil dari tuan rumah Prancis, Bassa Mawem di Le Bourget Climbing Venue, hari ini, Kamis, 8 Agustus 2024, pukul 17.39 WIB.

    Dua atlet putri Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah yang sebelumnya memberi asa bisa menyabet medali setelah memastikan lolos perempat final pada Senin lalu. Namun, mereka gagal mewujudkan harapan itu.

    BACA JUGA : Pertemuan Raya II GKE: Otorita IKN Dukung Pengembangan Pemuda Indonesia

    veddriq leonardo jadi pahlawan emas indonesia di olimpiade 2024

    Pada pertandingan perempat final pada Rabu, 7 Agustus, Desak Made langsung tersingkir. Sementara, Rajiah berhasil maju ke semifinal, tetapi kalah. Peluang untuk bisa meraih medali perunggu juga hilang setelah kalah dalam pertandingan perebutan posisi ketiga.

    Veddriq menjadi atlet panjat tebing yang tersisa, setelah rekannya Rahmad Adi Mulyono tidak lolos perempat final. Bagaimana kans atlet asal Pontianak ini meraih medali?

    Reaksi Veddriq Leonardo dari Indonesia setelah beraksi dalam Kualifikasi Panjat Tebing Kecepatan Putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget, Prancis, 6 Agustus 2024. REUTERS/Benoit Tessier

    Veddriq sempat memecahkan rekor dunia dan rekor olimpiade dengan catatan waktu 4,79 detik di babak kualifikasi seeding di Le Bourget Climbing Venue, Selasa lalu. Namun, catatan rekornya itu kembali dipecahkan oleh Samuel Watson dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 4,75 detik pada elemination heats.

    Dia, Watson, Amir Maimuratov dari Kazakhstan dan juara dunia Matteo Zurloni dari Italia, adalah empat pemanjat yang mencatat waktu di bawah 5 detik. Namun, pada babak kualifikasi, hanya Veddriq yang konsisten mencatat waktu di bawah 5 detik dalam tiga kesempatan memanjat papan setinggi 15 meter itu, walau Watson memecahkan rekor dunia.

    Veddriq Leonardo 1

    Dengan stabilitas panjatan seperti itu, Veddriq memiliki peluang besar bisa melangkah jauh. Karena itu, bukan hal mustahil dia membawa pulang medali emas dari Paris.

    BACA JUGA : Proof-of-Concept Mobil Terbang IKN Berhasil Diuji Terbang di Samarinda

    Veddriq yang beberapa kali menciptakan rekor dunia speed putra sebelum Sam Watson melampauinya dalam babak penyisihan pantat tebing speed Olimpiade Paris 2024, sudah bertekad menjadi yang terbaik. Namun, ia menegaskan bahwa yang terpenting bisa mempersembahkan medali ketimbang menciptakan rekor.

    “Saling pecah rekor itu memang terjadi di nomor speed biar menarik. Saya sangat senang karena ini jadi pengalaman baru dan akan menjadi sesuatu yang bersejarah buat saya,” kata Veddriq usai pertandingan, seperti dikutip dari rilis yang dibagikan tim media NOC Indonesia, Selasa.

    Veddriq Leonardo dari Indonesia beraksi dalam Kualifikasi Panjat Tebing Kecepatan Putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget, Prancis, 6 Agustus 2024. Pool via REUTERS/Michael Reaves

    Jika bisa mengalahkan Bassa Mawem yang sudah dua kali disisihkan dalam penyisihan dan belum pernah menyentuh waktu di bawah lima detik, Veddriq akan bertemu dengan Maimuratov atau atlet Iran, Reza Alipour Shenazandifard dalam laga semifinal.

    Di penyisihan, Reza belum pernah mencatat waktu di bawah lima detik. Waktu terbaiknya 5,26 detik. Sebaliknya, Maimuratov dua kali visin di bawah lima detik, tetapi sempat jeblok dengan catatan waktu 8,45 detik setelah terselip menjelang akhir lomba melawan Reza. Kini kedua atlet bertemu lagi dalam perempat final, seperti Veddriq menghadapi lagi Mawem Bassa.

    Veddriq paling konsisten melakukan panjatan dengan waktu di bawah lima detik, antara 4,79 detik sampai 4,98 detik, sebaliknya tiga pesaing terkuatnya pernah terselip di atas lima detik, termasuk Sam Watson.

    Tapi, belajar dari kegagalan Rajiah Sallsabillah dalam sektor putri yang terselip sehingga gagal mempersembahkan medali, konsentrasi dan fokus adalah lawan terbesar atlet panjat tebing, termasuk Veddriq. (Rd)

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita