Sintang, Detikborneo.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si menghadiri Rapat Koordinasi Rencana Tinjauan Ulang Rencana Induk Bandar Udara Kelas II Tebelian di Hotel My Home pada (Senin, 23/8/ 2021).
Sekda Kabupaten Sintang
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tebelian Patah Atabri menyampaikan bahwa ada 2 kegiatan yang dilaksanakan hari ini, yaitu paparan laporan pendahuluan Tinjauan Ulang Rencana Induk Bandar Udara Kelas II Tebelian meliputi (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Bandar Udara Tebelian dan Penyusunan dokumen rancangan teknik terinci sisi darat Bandara Tebelian.
“Kedua kegiatan ini sebagai upaya untuk memajukan Bandara Tebelian Sintang yang berada di Kawasan Timur Kalimantan Barat. Penyusunan dokumen rencana ini, kami harapkan bisa diselaraskan dengan tata ruang yang ada serta menjunjung tinggi kearifan lokal di Kabupaten Sintang,” ungkap Patah Atabri.
Pimpinan PT. Secon Dwitunggal Putra Ir. Suherman Sudar, MT secara panjang lebar memaparkan hasil kajian lembaganya terhadap rencana pengembangan Bandara Tebelian.
Sebagai dasar dari rencana pengembangan Bandara Tebelian adalah keberadaan bandara ini mampu meningkatkan perekonomian, mendukung pertahanan dan keamanan negara, karena Kabupaten Sintang berada di wilayah perbatasan.
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah tersusunnya Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara dan pengembangan bandara itu sendiri.
Dasar hukum dari pengembangan bandara:
- Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: 32 Tahun 2021 tentang standar Pembangunan Bandar Udara serta Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikopter dan
- Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: 36 Tahun 2021 tentang standarisasi fasilitas Bandar udara.
Dalam paparannya, Suherman Sudar mengatakan bahwa dalam mengembangkan Bandara Tebelian, kita harus memperhatikan RTRW Provinsi Kalbar, RTRW Kabupaten Sintang dan Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Sungai Tebelian.
Selain itu, Kita juga memperhatikan peta investasi masterplan P3EI koridor ekonomi Kalimantan.
Profil Bandara Sungai Tebelian Sintang
- Panjang landasan pacu 1.820 meter dan lebar 30 meter.
- Kategori bandara tipe 4C yang selama ini sudah digunakan pesawat tipe ATR 72-600 dari maskapai NAM Air dan Wings Air dengan kapasitas 70 seat.
Menurut Suherman Sudar di Bandara Tebelian ini, volume lalu lintas pesawat pada: 1) tahun 2015 sebanyak 1.303 kali, 2) tahun 2016 sebanyak 2.248 kali, 3) tahun 2017 sebanyak 2. 236 kali, 4) tahun 2018 sebanyak 2. 728 kali, 5) tahun 2019 sebanyak 1. 452 kali dan 6) untuk tahun 2020 sebanyak 460 kali, dan ini menunjukan telah terjadi penurunan lalu lintas pesawat.
Selain itu, data jumlah penumpang sebagai berikut: 1). Tahun 2015 sebanyak 49. 393 penumpang, 2). Tahun 2016 sebanyak 73. 190 penumpang, 3). Tahun 2017 sebanyak 96. 063, 4). Tahun 2018 sebanyak 118. 797 penumpang, 5). Tahun 019 sebanyak 68. 781 penumpang, dan 6). Tahun 2020 sebanyak 20. 064 penumpang.
Penurunan jumlah ini karena faktor pandemi covid 19.
Menurut Suherman Sudar bahwa Bandara Sungai Tebelian Sintang ini masuk kategori bandara kelas menengah.
Dalam pengembangannya, Bandara Tebelian akan menggunakan lahan sekitar 232,82 hektar. Hal ini terkait dengan penggunaan Bandara Sungai Tebelian untuk kepentingan pertahanan dan keamanan, dikarenakan akses TNI akan berbeda dengan akses penumpang umum.
Target ke depan Bandara Sungai Tebelian ini bisa untuk mendaratkan pesawat tipe Boeing 737-800 atau Air Bus 320. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan run away dari 1.400 meter menjadi 2.400 meter dan dengan lebar 45 meter. Sehingga mampu menampung pergerakan pesawat tipe Boeing 737-800 atau Air Bus 320.
“Pengembangan juga akan dilakukan dari sisi darat seperti penampungan Kargo dan terminal penumpang,” terang Suherman Sudar.
“Dan terhadap persoalan ini pihaknya juga sudah melakukan survey kepada para penumpang di Bandara Tebelian Sintang dan hasilnya pertama, sebanyak 53 % penumpang menginginkan adanya penerbangan langsung dari Bandara Tebelian ke Jakarta. Kedua, sebanyak 15 % menginginkan adanya penerbangan langsung ke Yogyakarta. Ketiga, sebanyak 11 % menginginkan adanya penerbangan langsung ke Bandung dan Surabaya,” lanjut Suherman Sudar.
Mendengarkan paparan dari Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Tebelian Patah Atabri dan Pimpinan PT. Secon Dwitunggal Putra, Ir. Suherman Sudar, MT. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang sudah melakukan evaluasi dan penyusunan rencana pengembangan Bandara Tebelian.
Menurut Sekda Kab. Sintang, Bandara Tebelian sudah beroperasi kurang lebih 5 tahun, sehingga sudah selayaknya dilakukan evaluasi dan pengembangan. Pihak Pemda Kab. Sintang menurutnya mendukung rencana perubahan dan pengembangan Bandara Tebelian.
“Bandara Tebelian ini ke depannya sangat perlu dikembangkan, karena Sintang ini lokasinya sangat strategis untuk wilayah Timur Kalbar, dan bersiap untuk ibukota provinsi baru (pemekaran dari provinsi Kalbar), dan Pak Gubernur Kalbar selalu mengingatkan kami bahwa Provinsi Kapuas Raya harus jadi,” ungkap Yosepa Asnah.
“Dan tentu kita harus mempersiapkan diri. Selain itu, kita di Kabupaten Sintang ini berada wilayah di perbatasan dengan negara Malaysia,” lanjut Yosepa.
“Selain itu, sudah ada juga permintaan dari TNI agar landasan pacu Bandara Tebelian bisa digunakan untuk aktivitas patroli udara menggunakan pesawat untuk mengawasi keamanan wilayah perbatasan,” terang Yosepha Hasnah.
Terkait soal penambahan fasilitas militer dan aktivitas pertahanan keamanan di Bandara Tebelian, Sekda Sintang berharap sudah masuk dalam RTRW Provinsi Kalimantan Barat.
“Pihak pemda Kab. Sintang mendukung rencana pengembangan ini, jangankan 2.400 meter, untuk keperluan landasan pacu Bandara Tebelian juga kami dukung kalau dibangun mencapai 3.000 meter,” tegas Yosepha Hasnah.
Pesawat Wings Air yang mendarat di Bandara Tebelian sintang
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang Florensius Kaha, S. Pd, M. Si, Kepala Bidang Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat Fahrul Amri, Bappeda Kabupaten Sintang, Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kabupaten Sintang, hadir juga secara virtual Sigit Widodo Kasubdit Tatanan Kebandarudaraan dan Lingkungan Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (VE STG)