26.2 C
Singkawang
More
    BerandaHukum & Kriminal,Sistem Informasi Manajemen di Perusahaan Digital Learning

    Sistem Informasi Manajemen di Perusahaan Digital Learning

    | Penulis: Imelati Alvinda Asmoro Irawan

    Saat ini, digital learning (e-learning) sedang tren pada kalangan perusahaan juga instansi. Walaupun belum seluruh perusahaan juga instansi menerapkan sistem ini, akan tetapi metode pelatihan ini telah menjadi tren untuk pelatihan karyawan dan eksekutif. Dengan semakin bertambahnya software dan tool pembelajaran virtual yang tersedia, e-Learning akan semakin populer. Apalagi di dunia kerja sekarang didominasi oleh Generasi Milenial dan Gen Z yang telah akrab dengan dunia digital.

    Terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19 ini, semua hal berdasarkan tentang pekerjaan, pendidikan, maupun hal lainnya yang bergantung pada internet. Oleh karena itu, e-learning adalah metode pembelajaran yang sangat tepat untuk pelatihan karyawan dan eksekutif lantaran dinilai sangat efektif.

    Berikut manfaat metode e-Learning, antara lain:

    1. Media pembelajarannya menjadi lebih realistis dan kontekstual
    2. Media e-Learning sangat efisien dan praktis
    3. Media e-Learning bisa menghemat biaya
    4. E-Learning memudahkan pada pelatihan online
    5. E-Learning menampilkan gambar grafis yang menarik, pembelajaran jadi menyenangkan.

    Dalam pembelajaran e-Learning, tentu saja memerlukan sebuah wadah/perangkat lunak untuk memvirtualisasi proses belajar-mengajar konvensional berupa website yang dapat di akses kapan dan dimana saja. Perangkat lunak ini disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS adalah platform untuk pengembangan e-Learning, dikarenakan LMS mempunyai banyak fungsi yang tidak terbatas.

    LMS memiliki beberapa fitur, yaitu sebagai berikut:

    1. Manajemen karyawan dan kompetensi
    2. Manajemen dan distribusi materi/content
    3. Manajemen sumber daya
    4. Manajemen data
    5. Anggaran.

    Dalam praktiknya E-Learning memerlukan bantuan teknlogi. Maka dari itu, dikenal dengan istilah:

    1. Computer Based Learning (CBL), yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer.
    2. Computer Assisted Learning (CAL), yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.

    Teknologi pembelajaran terus berkembang dari tahun ke tahun. Namun pada prinsipnya, teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    1. Technology Based Learning
    2. Technology Based Web-Learning.

    E-Learning tentu saja tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang melibatkan keamanan data. Keamanan pada data informasi elektronik adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan fasilitas IT. Contohnya adalah di perusahaan tempat saya bekerja, yaitu PT. Netpolitan yang terletak di BSD, Kota Tangerang Selatan. PT. Netpolitan adalah perusahaan yang bergerak di bidang digital learning yang menyediakan content-content pembelajaran untuk perusahaan/instansi.

    Data atau informasi ini adalah sebuah aset bagi perusahaan di tempat saya bekerja. Risiko terhadap ancaman kebocoran data dalam digital platform senantiasa pada rentang yang sangat tinggi. Apabila memakai matriks risiko, kebocoran terhadap data mampu dikategorikan kepada high to critical.

    Berikut pengendalian sistem keamanan pada perusahaan tempat saya bekerja:

    1. Kebijakan pengamanan (Security police): Pengendalian ini mengarahkan visi dan misi manajemen supaya keberlangsungan organisasi bisa dipertahankan dengan mengamankan dan menjaga integritas informasi yang penting untuk dimiliki perusahaan.
    1. Pengendalian akses sistem (System access control): Pengendalian ini mengendalikan/membatasi akses user terhadap informasi dengan cara mengatur kewenangannya. termasuk pengendalian secara mobile computing ataupun telenetworking.
    2. Pengembangan dan pemeliharaan sistem: Pengendalian ini untuk memastikan bahwa sistem operasi juga pelaksanaan yang baru diimplementasikan dapat mampu bersinergi melalui verifikasi dan validasi.
    3. Pengamanan fisik dan lingkungan: Pengendalian ini untuk mencegah hilangnya atau kerusakan data yang ditimbulkan oleh lingkungan fisik termasuk bencana alam dan pencurian data yang tersimpan pada media penyimpanan atau pada fasilitas penyimpanan informasi lainnya.
    4. Penyesuaian: Pengendalian ini untuk memastikan implementasi kebijakan keamanan selaras dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
    5. Keamanan personel atau SDM: Pengendalian ini untuk mengurangi risiko dari penyalahgunaan fungsi dan wewenang dari dampak kesalahan manusia, manipulasi data pada pengoperasian dan aplikasi atau instalasi.
    6. Organisasi keamanan: Pengendalian ini untuk memelihara keamanan informasi secara global dalam suatu organisasi atau instalasi.
    7. Pengendalian aset: Pengendalian ini untuk menaruh perlindungan terhadap aset perusahaan yang berupa aset informasi berdasarkan taraf perlindungan yang ditentukan.
    8. Pengelolaan kelangsungan usaha: Pengendalian ini untuk tetap siaga terhadap risiko yang memungkinkan timbulnya major failure atau kegagalan sistem utama.

    ***

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita

    2 KOMENTAR