Jakarta, detikbormeo.com – Rabu (26/02/2022)Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) gelar konferensi pers beri pernyataan menyikapi video Edy Mulyadi yang dianggap menghina Kalimantan.

Wakil presiden Dr. Andersius Namsi, Ph.D.,di dampingi beberapa pengurus ormas serta paguyuban dari Kalimantan membaca pernyataan sikap yang MADN.

Dalam keterangannya Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) dalam hal ini menyampaikan serta menegaskan apa yang menjadi laporan masyarakat.

“Kasus ini tak dibiarkan begitu saja, kita kawal bersama dan tentunya kita percayakan kepada pihak berwajib seperti kepolisian.”

“NmTak hanya disitu, namun Edy Mulyadi juga harus menerima sanksi berupa Hukum Adat” ucap Wapres MADN.

Berikut pernyataan dan sikap Majelis Adat Dayak Nasional (MADN):

1.Mengecan keras pernyataan Edi Mulyadi CS yang telah melukai hati dan perasaan masyarakat Kalimantan secara jelas dan sengaja telah menghina dan merendahkan harkat dan martabat masyarakat Kalimantan yang memicu kegaduhan dan keresahan di masyarakat.

2.Mendesak kepolisian republik Indonesia untuk segera menangkap Edi Mulyadi CS selambat-lambatnya 3 x 24 jam sejak pernyataan sikap ini dibacakan, karena berisi ujaran kebencian, fitnah, menghina, merendahkan membuat berita bohong, mengadu domba, dan membuat keresahan dan menimbulkan keonaran di tengah masyarakat Kalimantan khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

3.Menuntut Edi Mulyadi CS untuk meminta maat dihadapan sidang Majelis adat Dayak serta terbuka dan diproses sesuai hukum adat Dayak yang berlaku di Kalimantan.

4.Meminta kepada masyarakat Kalimantan khususnya masyarakat Dayak agar dapat menahan diri untuk tidak melakukan tindakan tindakan yang bertentangan dengan hukum dalam menanggapi pernyataan Edy Mulyadi CS.

5.Menghimbau kepada masyarakat di Kalimantan khususnya untuk bersatu padu dan tidak mudah diprovokasi oleh pihak manapun serta senantiasa menjaga keamanan dan kedamaian di bumi dan di Indonesia pada umumnya. (Rd)