Jakarta, detikborneo.com – Nama Piet Pagau mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta dunia perfilman Indonesia. Aktor senior kelahiran Baturaya, Kecamatan Menpawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat ini telah puluhan tahun malang melintang di industri hiburan Tanah Air. Meski usianya tak lagi muda, Piet Pagau membuktikan bahwa semangat dan kecintaannya terhadap dunia akting belum padam.
Piet mengawali debut aktingnya tahun 1977 di Rumah Adat Panjang, Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, lewat film berjudul Mandau Asmara dengan bayaran pertama sebesar Rp77.000 (Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah). “Sejak itu sampai sekarang, saya sudah membintangi sekitar dua ratus film layar lebar dan sinetron,” ungkapnya saat ditemui di kantor Soraya Intercine Films.

Di tengah derasnya arus regenerasi aktor muda, Piet tetap konsisten berkarya. Ia masih aktif bermain dalam sejumlah film dan serial televisi, dengan peran-peran yang meninggalkan kesan mendalam di hati penonton. Salah satu karyanya yang paling dikenang adalah film Batas, sebuah drama keluarga yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal di Entikong Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Serikin Sarawak Malaysia, Film tersebut 80% menggunakan bahasa Dayak dan sempat booming serta memenangkan penghargaan dalam festival film di Sydney, Australia.
“Selama saya masih bisa berdiri dan menghafal naskah, saya akan terus berkarya,” tegas Piet. Baginya, dunia perfilman bukan semata-mata soal ketenaran, tetapi juga medium untuk mewariskan budaya dan menyampaikan pesan moral kepada generasi muda.

Tak hanya tampil di depan kamera, Piet juga aktif dalam komunitas Dayak di Jakarta dan berbagai kegiatan sosial dan budaya, khususnya yang berkaitan dengan tanah kelahirannya di Kalimantan Barat.
Keberadaan Piet Pagau yang tetap eksis di dunia film menjadi inspirasi bagi para pelaku seni peran lainnya. Ia membuktikan bahwa dedikasi, ketekunan, dan cinta pada profesi adalah kunci untuk tetap relevan di tengah perubahan zaman.

“Sekarang memang zaman sedang sulit, kontrak film juga tidak sebanyak dulu,” ujarnya dengan tenang. “Tapi saya percaya, jalur hidup saya memang di dunia film. Saya akan tetap sabar menjalani sampai Tuhan memanggil. Kita harus siap kapan saja dibutuhkan, dan syukur, bulan April 2025 ini saya mendapat kontrak film baru berjudul SANTET yang akan diproduksi oleh Soraya Intercine Films,” tambahnya. (Bajare007).