Mahakam Ulu, detikborneo.com – Hampir semua kecamatan yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terendam banjir terparah dalam sejarah, ketinggian air mencapai 4 meter sejak hari senin (13/5/2024), membuat semua aktivitas pemerintah dan masyarakat terhenti total sehingga mengalami kerugian yang sangat besar.
Lima wilayah kecamatan Mahakam Ulu ini yakni Long Apari, Long Pahangai, Long Bagun, Long Hubung dan Laham terendah banjir membuat pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) harus super ekstra untuk membuat tenda darurat membantu korban banjir tercatat sudah 500 orang yang terdampak. Jumlah pengungsi yang berhasil dievakuasi berjumlah kurang lebih 500 orang, ada di dua titik di gereja katolik dan gereja GKII Ujoh Bilang,” kata Kepala BPBD Mahulu, Agus Darmawan.
Agus mengatakan saat ini jumlah pengungsi terbanyak di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, meningkat. Pada hari pertama pembukaan tenda darurat, Rabu (15/5/2024) terdapat 300 pengungsi. “Kemarin buru-buru kita ambil tikar karena kemarin tikar yang kami sediakan itu tidak cukup 50, tadi ambil lagi tikar. Kurang lebih 200 sampai 300 orang mengungsi itu satu kampung Ujoh Bilang saja,” ujarnya.
Pihak BPBD pun, kata dia, dibantu TNI-Polri telah mengambil langkah dengan menyiapkan sejumlah perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga. Warga terdampak memilih untuk dievakuasi ke rumah sanak keluarganya yang lebih aman.
“Ada sebagian. Tetapi ada sebagian warga yang rumahnya tinggi, itu rumah-rumah lama. Ada sebagian warga kita evakuasi yang orang tua karena kedinginan kan, ke rumah sanak keluarganya yang lebih tinggi. Jadi kami sediakan perahu karet juga untuk mengantar. Sementara ini kami belum mendirikan posko atau tenda darurat” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya bersama multi sektor di Mahakam Ulu telah melakukan rapat Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memutuskan penetapan tanggap darurat bencana. Sambil menunggu keputusan dari Bupati.
“Kami hari ini sudah melakukan rapat TRC multi sektor Mahakam Hulu. Untuk menindaklanjuti banjir ini dan kami akan menetapkan status darurat. Tapi ini baru dilaporkan ke pimpinan, pak Bupati,” ucapnya.
Dia pun meminta warga Mahakam Ulu untuk waspada terkait cuaca ekstrem. Sebab dari informasi BMKG dalam beberapa hari ke depan curah hujan diperkirakan masih tinggi.
“Seminggu yang lalu kami juga sudah berikan peringatan melalui surat imbauan kepada masyarakat karena kita menghadapi curah hujan yang tinggi jadi dampaknya akan terjadi banjir,” pungkasnya.
Saat berita ini diterbitkan belum ada informasi terjadinya korban jiwa dan mohon doanya banjir segera surut. (Sumber: tribunkaltim, detik.com/ Bajare007).