25.2 C
Singkawang
More
    BerandaBisnisLima Puluh Juta Dolar US Untuk Penghijauan Hutan Siap Dikucurkan UEA, Siapa...

    Lima Puluh Juta Dolar US Untuk Penghijauan Hutan Siap Dikucurkan UEA, Siapa Diuntungkan?

    Lima Puluh Juta Dolar USA Untuk Penghijauan Hutan Siap Dikucurkan UEA, Siapa Diuntungkan?

    Jakarta, detikborneo.com – Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen mengucurkan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 815 miliar (kurs Rp 16.300) untuk program reforestasi atau penghijauan kembali lahan hutan di Indonesia. Pendanaan ini akan resmi disalurkan saat kunjungan Royal Highness Mohammad Bin Zayed (MBZ) ke Indonesia dalam waktu dekat.

    Komitmen tersebut dibahas dalam pertemuan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al-Mazroui, yang juga menyinggung berbagai kerja sama strategis antara kedua negara.

    “Salah satu poin utama yang kami diskusikan yakni mengenai komitmen senilai 50 juta dolar dari UEA untuk reforestasi hutan di Indonesia, yang akan direalisasikan saat kunjungan Royal Highness Mohammad Bin Zayed ke Indonesia,” ujar Luhut dalam akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, Sabtu (1/2/2025).

    Siapa yang Akan Diuntungkan?

    Program reforestasi ini menjadi harapan bagi upaya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan hutan Indonesia. Namun, siapa yang paling diuntungkan dari pendanaan ini?

    1. Masyarakat Adat dan Lokal
    Komunitas yang tinggal di sekitar hutan berpotensi mendapatkan manfaat dari program penghijauan ini, baik dalam bentuk lapangan pekerjaan maupun revitalisasi ekosistem yang menopang kehidupan mereka.

    2. Perusahaan dan Investor
    Perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, agribisnis, dan energi hijau bisa mendapatkan kontrak dari proyek reforestasi ini.

    3. Pemerintah Indonesia
    Dukungan UEA membantu pencapaian target pemerintah dalam pemulihan ekosistem hutan dan mengurangi deforestasi.

    4. Kawasan IKN Nusantara
    Reforestasi bisa mendukung proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota hijau berbasis keberlanjutan, sejalan dengan visi pemerintah.

      Selain pendanaan reforestasi, pertemuan antara Luhut dan pejabat UEA juga membahas sejumlah proyek kerja sama, di antaranya: Pengembangan pelabuhan dan bandara di Jakarta dan Bali untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Investasi di sektor perhotelan BUMN melalui skema joint venture. Investasi energi hijau, termasuk geothermal, PLTA, wind power, dan panel surya untuk mempercepat transisi energi.

      Pembangunan 3 juta rumah dengan dukungan konstruksi dan pembiayaan dari UEA. Proyek pertahanan, termasuk produksi senjata ringan dan senapan serbu.

      Di sisi lain, UEA juga menunjukkan perhatian besar terhadap hubungan Indonesia dengan membahas pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo, yang diinisiasi oleh MBZ.

      Luhut menegaskan bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi Indonesia, baik dari segi ekonomi, infrastruktur, maupun lingkungan.

      Semua inisiatif ini mencerminkan komitmen kuat untuk membangun masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan,” pungkasnya.

      Lantas, apakah dana US$ 50 juta ini benar-benar akan berdampak signifikan pada penghijauan hutan? Ataukah justru akan lebih menguntungkan korporasi besar? Kita tunggu realisasinya. (Bajare007)

      Latest articles

      Explore more

      Arsip berita