| Penulis: Maharani Yasniar
Pandemi covid-19 merupakan permasalahan global yang dihadapi oleh berbagai Negara di dunia sejak Desember 2019 lalu. Berdasarkan data World Health Organization, sebanyak 215 negara di dunia terdampak virus covid-19, dengan kasus terkonfirmasi 154.788.122 jiwa. Angka kasus terkonfirmasi ini terus mengalami peningkatan sejak awal masa pandemic hingga sampai saat ini. Berbagai bentuk kebijakan mulai diterapkan oleh pemerintah sebagai upaya memutus mata rantai virus covid-19.
Seperti halnya di Negara Indonesia, pemerintah menetapkan kebijakan physical distancing atau social distancing pada awal masa pandemic, yaitu pertengahan bulan maret 2020. Tagar #dirumahsaja pun kemudian meramaikan jagat social media sebagai respon dari masyarakat Indonesia atas penetapan kebijakan tersebut. Tagar ini pun menjadi tagar terpopuler kelima berdasarkan laporan bertajuk #RamediTwitter2020. Hal ini juga berujung pada rencana work from home oleh berbagai instansi di Indonesia yang mengakibatkan pekerjaan dilakukan dari rumah. Begitu pula dengan instansi pendidikan, seluruh universitas dan sekolah mulai merumahkan pelajar serta mahasiswa untuk belajar dari rumah masing-masing, atau disebut pembelajaran jarak jauh
Sudah hampir dua tahun lamanya segala bentuk aktivitas dilakukan melalui rumah. Rasa senang yang dirasakan pada awal masa pandemic, sebab ini merupakan hal baru yang dapat menjadi pengalaman serta kisah yang dapat diceritakan di masa depan nanti, kini perlahan berubah menjadi rasa bosan dan jenuh sebab hanya melakukan rutinitas keseharian yang terus berulang setiap harinya. Menonton televisi, memainkan gawai, berkutat dengan tugas dan pekerjaan tanpa adanya interaksi dengan yang lain hanya akan semakin membuat jenuh isi pikiran.
Rasa jenuh yang dirasakan ialah hal yang wajar, sebab manusia terbiasa untuk melakukan berbagai aktivitas di luar rumah dan melakukan interaksi sosial. Namun, jika kita hanya mementingkan ego pribadi degan memaksakan diri untuk keluar rumah disaat kondisi seperti ini, itu sama saja kita menjadi salah satu penyebab semakin cepatnya penyebaran virus covid-19. Untuk itu, kita perlu menahan diri sejenak dengan berdiam diri di rumah sebagai upaya menyukseskan kebijakan pemerintah untuk membebaskan Indonesia dari belenggu virus covid-19, agar Indonesia dapat kembali pulih seperti sedia kala.
Saat berada di rumah, mungkin bagi sebagian orang akan beranggapan bahwa tidak banyak hal yang dapat dilakukan bila dibanding saat kita berada di luar rumah. Namun, anggapan ini bisa jadi keliru, sebab jika kita melihat sisi positifnya, pandemi bukan menjadi hambatan untuk menggali potensi diri serta mengeksplor hal-hal baru. Saat pandemi, kita akan memiliki lebih banyak waktu luang. Waktu luang ini salah satunya didapat dari waktu tempuh yang biasa kita gunakan saat ingin ke lokasi tujuan sebelum adanya pandemic. Akan tetapi, semenjak adanya pandemic, banyak kegiatan yang dilakukan secara online sehingga tidak membutuhkan waktu tempuh untuk sampai ke lokasi kegiatan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang agar dapat mengatasi rasa jenuh. Memanfaatkan waktu luang dengan menggali potensi diri. Menggali potensi diri dapat dilakukan dengan beberap cara, seperti:
- Memulai
Memulai mungkin suatu hal yang terdengar mudah untuk dilakukan. Namun, nyatanya banyak dari kita yang kesulitan untuk memulai suatu hal baru. Entah karena terlalu focus berada di zona nyaman, atau tidak memiliki cukup banyak waktu. Oleh karena itu, di masa pandemic ini kita perlu untuk keluar dar zona nyaman, memulai sesuatu hal baru yang belum sempat dimulai.
- Mengasah skill
Saat pandemic banyak sekali kursus online gratis yang diadakan oleh berbagai jenis tempat kursus. Memanfaatkan hal tersebut di tengah situasi seperti ini ialah hal yang bermanfaat untuk mengupgrade diri. Memperkaya diri dengan kemampuan yang dimiliki merupakan salah satu bentuk investasi terhadap diri.
- Mengikuti berbagai kegiatan webinar
Kegiatan webinar sebelum adanya pandemic lebih banyak diselenggarakan secara offline, dan hal ini dapat menghambat kita untuk mengikuti webinar jika lokasi webinar terlalu jauh. Namun, dengan adanya pandemic, webinar yang diselenggarakan secara online sangat membantu kita untuk menambahkan insight baru dan menambah relasi.
- Membuat project baru
Seperti yang dilakukan oleh beberapa pelajar dan mahasiswa yang ada di Indonesia. Mereka bekerja sama untuk membuat sebuah project belajar bersama dengan memanfaatkan platform-platform online sebagai sarana pembelajaran. Seperti ajak gerak, bersinar project, dan lainnya.
- Mengikuti perlombaan
Asahlah potensi diri yang kamu miliki dengan mengikuti berbagai perlombaan. Ikutilah perlombaan yang sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki.
Cara di atas hanya segelintir dari banyaknya cara yang tersedia untuk menggali potensi diri serta mengeksplor diri. Menggali potensi diri terkhusus bagi generasi muda ialah hal yang penting untuk dilakukan. Jangan sampai, waktu luang yang kita miliki di masa muda hanya digunakan untuk mencari kesenangan semata. Coba lihatlah hal-hal sekitar, manfaatkanlah setiap kesempatan dan peluang yang timbul di masa pandemic seperti ini.
Seperti yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa serta pelajar yang menggunakan media social sebagai wadah tempat menggali ilmu terkhusus bagi pejuang UTBK. platform yang membahas mengenai isu kesehatan mental, sebuah bisnis dropshipper, serta masih banyak hal serta prestasi lain yang timbul semenjak adanya pandemi.
Keadaan yang memaksa kita ini memang terkadang memberikan ide positif serta terobosan baru yang dapat dijalankan. Jadi tinggal bagaimana kemauan dari dalam diri kita untuk melakukan berbagai hal positif tersebut. Dan jangan sampai kita hanya berdiam diri dan menjadikan pandemic sebagai alasan untuk berdiam diri dan tidak melakukan perubahan.
***