
Surabaya, detikborneo.com – Dalam suasana penuh sukacita dan kekeluargaan Pengurus Majelis Pusat Sinode (MPS) GKRI periode 2025–2029 resmi dilantik.
Ketua Umum terpilih Pdt. Heru Tri Budi bersama Sekretaris Umum terpilih Pdt. Gani Kalangit telah melengkapi susunan pengurus yang akan menjadi tim pelaksana program kerja sinode untuk empat tahun ke depan.
Nama-nama yang terpilih diserahkan kepada MPS GKRI dan kemudian nama mereka dipanggil satu per satu untuk maju kedepan. Mereka mengucapkan ikrar kesetiaan dan komitmen pelayanan secara serentak, sebelum akhirnya dilantik oleh Majelis Pusat Sinode.
Suasana menjadi khidmat ketika seluruh peserta musyawarah bersama-sama menaikkan doa bagi para pengurus yang baru. Doa tersebut menjadi ungkapan harapan agar mereka dimampukan Tuhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan.
Sebab, menjadi pengurus prosesnya memang mudah alias tidak berbelit-belit. namun mempertanggungjawabkan pelayanan di hadapan Tuhan — Sang Pemilik Gereja — jauh lebih penting daripada sekadar di hadapan manusia. Itu yang tidak mudah.

Usai pelantikan dan doa bersama bagi pengurus MPS beserta Dewan Pertimbangan, acara pun dinyatakan tuntas untuk tingkat pusat.
Namun demikian, proses pemilihan Majelis Daerah (MD) sebagai kepanjangan tangan MPS masih berlanjut. Panitia musyawarah pun segera menata ruangan untuk memfasilitasi peserta dari setiap daerah dalam melaksanakan pemilihan MD masing-masing mengaju pada Tata Gereja (TaGer) dan Tata Laksana (TaLak) yang berlaku.
Sebagai contoh, MD DKI Jakarta telah menyelesaikan pemilihan dengan baik. Seluruh persyaratan terpenuhi, meskipun ada beberapa calon yang menyatakan tidak bersedia karena alasan pribadi, dan satu calon tidak memenuhi syarat berdasarkan ketentuan TaGer/TaLak. Diharapkan seluruh daerah dapat segera menuntaskan proses pemilihan agar struktur organisasi sinode GKRI dapat berjalan lengkap dan efektif.
Akhirnya, selamat kepada seluruh pengurus MPS dan MD GKRI di setiap daerah yang telah terpilih dan dipercaya untuk menahkodai sinode GKRI selama empat tahun ke depan.
Seperti pesawat yang akan menghadapi badai, angin, bahkan turbulensi di udara, para pemimpin sinode pun akan menghadapi tantangan dalam pelayanan. Namun dengan kesiapan, kesigapan, dan hikmat dalam mengambil keputusan, diyakini semua akan tiba dengan selamat di “landasan” di tahun 2029